Tata Laksana Tepat PJB Bisa Kurangi Risiko Kerusakan Organ
Tanggal: 22 Agu 2025 08:12 wib.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi pediatrik dan penyakit jantung bawaan, dr. Asmoko Resta Permana, Sp.JP(K), FIHA, menegaskan bahwa penanganan penyakit jantung bawaan (PJB) yang cepat dan tepat sejak awal dapat mencegah kerusakan organ yang lebih parah.
Menurut Asmoko, ada dua metode utama tata laksana PJB, yakni melalui kateterisasi jantung tanpa operasi atau melalui operasi bedah jantung. Kateterisasi disebut sebagai metode paling aman karena prosedur ini tidak memerlukan operasi besar. Kateter dimasukkan melalui pembuluh darah di paha, kemudian dipasangkan alat khusus bernama occluder untuk menutup celah atau lubang pada dinding jantung.
Selain itu, ada prosedur tanpa radiasi dengan panduan transesophageal echocardiography (TEE), yakni pencitraan jantung menggunakan alat yang dimasukkan lewat tenggorokan untuk hasil lebih presisi. Meski terdapat risiko kecil, kurang dari satu persen alat bisa lepas, dokter sudah memiliki metode untuk mengatasinya bila hal itu terjadi.
Asmoko menjelaskan bahwa pada kasus atrial septal defect (ASD), atau lubang pada dinding antara bilik jantung, lubang berukuran kecil terkadang bisa menutup dengan sendirinya seiring pertumbuhan anak. Namun, bila lubang cukup besar, kebocoran aliran darah dapat membuat jantung bekerja lebih berat dan memicu komplikasi serius.
Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain gagal jantung, gagal ginjal akibat aliran darah yang tidak optimal, serta hipertensi paru karena tekanan darah tinggi terus membanjiri paru-paru. Kondisi ini juga bisa diperburuk oleh infektif endokarditis, yakni infeksi jantung akibat kuman yang masuk melalui pembuluh darah, misalnya dari gigi yang berlubang.
“Kalau sudah ada komplikasi seperti gagal jantung atau hipertensi paru, obat-obatan hanya bisa meredakan gejala, bukan menyembuhkan. Kalau kelainannya ada di struktur jantung, maka struktur itu yang harus diperbaiki,” ujarnya.
Ia menambahkan, tata laksana yang dilakukan secara cepat dan tepat tidak hanya mencegah kerusakan organ lebih lanjut, tetapi juga dapat mengembalikan kualitas hidup anak dengan PJB sejak dini, terutama dengan mencegah kerusakan paru-paru di masa depan.