Sumber foto: iStock

Tas Mewah: Investasi Cerdas atau Sekadar Gaya Hidup?

Tanggal: 25 Mar 2025 10:40 wib.
Tas mewah yang dirancang oleh desainer ternama sering kali dilihat sebagai bentuk investasi yang menarik oleh banyak konsumen dan analis. Namun, sejauh mana faktanya? Menurut sebuah laporan dari Rebag, platform jual-beli barang bekas, nilai tas desainer dari merek-merek ikonik seperti Hermès, Chanel, Goyard, dan Louis Vuitton mengalami peningkatan signifikan untuk pertama kalinya dalam sejarah. Laporan tersebut menunjukkan bahwa tren ini membuka peluang investasi yang menarik tidak hanya di kalangan merek-merek papan atas tetapi juga merek yang lebih terjangkau.

Menariknya, saat ekonomi global menghadapi tantangan, penjualan tas dari Hermès malah menunjukkan peningkatan yang pesat, menandakan bahwa produk-produk mewah ini dapat menjadi sarana perlindungan terhadap inflasi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Credit Suisse pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa tas mewah terbukti mampu mempertahankan nilai intinya, bahkan saat krisis ekonomi melanda.

Namun, tidak semua tas desainer memiliki tingkat nilai yang terus meningkat seperti halnya saham atau real estat. Hanya beberapa model tas mewah yang nilainya cenderung naik, sementara banyak yang mengalami penurunan nilai dari waktu ke waktu. Misalnya, secara historis, tas Hermès Birkin dan beberapa tas desainer papan atas lainnya menunjukkan tingkat retensi nilai yang mendekati 90% atau lebih. Tas Birkin sendiri, yang dikenal karena desain klasik dan keanggunan yang tak lekang oleh waktu, mengalami peningkatan nilai rata-rata tahunan sebesar 14,2% dari tahun 1980 hingga 2015, seperti diungkapkan dalam penelitian oleh Baghunter.

Saat ini, harga tas Birkin baru berkisar antara 9.000 USD hingga lebih dari 30.000 USD, dan harga jual kembali bisa sangat bervariasi tergantung pada ukuran, warna, dan kondisi tas tersebut. Ini adalah angka yang sangat mencolok dibandingkan dengan imbal hasil tahunan rata-rata indeks S&P 500 yang sekitar 10%. Namun, banyak ahli perencanaan keuangan yang menyarankan untuk tidak menganggap tas mewah sebagai investasi murni. Carolyn McClanahan, seorang perencana keuangan bersertifikat serta pendiri Life Planning Partners di Jacksonville, Florida, berpendapat bahwa framing tas desainer sebagai investasi seringkali dapat merugikan perempuan.

“Saya merasa jengkel ketika melihat tas mewah ini diposisikan sebagai investasi,” ungkap McClanahan. “Hal ini membuat saya merasa tidak nyaman karena meskipun membeli barang-barang berkualitas tinggi adalah hal yang baik, kita seharusnya tidak mengkategorikannya sebagai investasi dalam pengertian yang sesungguhnya.”

di sisi lain, banyak wanita yang setuju dengan pandangan ini. Mereka menganggap tas mewah bukan sekadar barang untuk mendapat keuntungan di masa depan, melainkan lebih sebagai simbol prestise dan gaya hidup. Dalam hal ini, jika seseorang merasa yakin dan berkomitmen untuk menyimpan tas tersebut dalam jangka waktu yang panjang — mungkin bisa dianggap sebagai ‘pembelian yang cerdas’ daripada investasi per se.

Sebagai tambahan, data terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang beralih ke barang-barang mewah sebagai bentuk penyimpanan nilai. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, produk-produk mewah dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan kekayaan yang lebih stabil dibandingkan dengan instrumen investasi tradisional lainnya yang lebih berisiko.

Berbagai tas desainer pun memiliki keunikannya masing-masing yang membuatnya layak koleksi. Misalnya, satu ciri khas tas Birkin adalah kelangkaannya, di mana hanya sejumlah tas yang diproduksi setiap tahunnya, menjadikannya lebih bernilai di pasar sekunder. Selain itu, ragam warna dan bahan juga menambah variasi yang membuat tas-tas tersebut semakin dicari.

Terlepas dari berbagai data dan analisa yang ada, pandangan pribadi terhadap membeli tas mewah tetap sangat subjektif. Apakah seseorang membeli untuk berinvestasi atau sekadar untuk mempercantik penampilan, itu sepenuhnya tergantung pada setiap individu. Banyak orang yang membeli tas mewah dengan tujuan menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup mereka, membawa makna lebih dari sekadar kepemilikan fisik.

Dengan demikian, saf-boomed-nya pasar tas mewah di tengah guncangan ekonomi menjadi indikasi lain bahwa industri ini tidak akan kalah dengan investasi tradisional seperti saham. Perkembangan tas desainer menyiratkan bahwa barang-barang ini memiliki daya tarik yang kuat bagi konsumen yang ingin mendapatkan nilai lebih dari pembelanjaan mereka. Setiap merek bertujuan untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang tidak hanya memberikan kepuasan instan, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup jangka panjang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved