Tas Mewah Buatan China vs Negara Asal, Benarkah Kualitasnya Berbeda?
Tanggal: 30 Apr 2025 08:57 wib.
Tampang.com | Jakarta – Perdebatan seputar tas dari merek mewah (luxury brand) yang diproduksi di China kembali mencuat dan menjadi sorotan publik. Banyak konsumen mempertanyakan, apakah kualitas tas akan berbeda jika dibuat di luar negara asal brand, khususnya di China?
Isu ini berkembang lantaran sejumlah luxury brand ternama diketahui memindahkan sebagian lini produksinya ke negara-negara seperti China atau Vietnam, demi efisiensi operasional. Namun, langkah ini memicu keraguan sebagian konsumen akan kualitas produk yang dihasilkan.
Pengamat Mode: Kualitas Tak Berbeda Signifikan
Lisa Fitria, pengamat fesyen sekaligus Vice Chair of Indonesian Fashion Chamber (IFC), angkat bicara soal fenomena ini. Ia menegaskan, tidak ada perbedaan kualitas yang signifikan antara tas luxury brand yang diproduksi di negara asal dengan yang dibuat di China—selama berada di bawah pengawasan resmi brand tersebut.
“Menurut saya pribadi, tas yang diproduksi di negara asal dan di China tidak signifikan perbedaannya, hampir mirip,” ujar Lisa kepada Kompas.com, Selasa (22/4/2025).
Quality Control Jadi Kunci Kesetaraan Produk
Lisa menjelaskan, brand-brand mewah internasional telah memiliki sistem pengawasan kualitas (quality control) dan prosedur operasi standar (SOP) yang ketat dan konsisten, tak peduli di mana lokasi produksi berada. Hal ini bertujuan menjaga standar kualitas global mereka.
“Meski produksinya tidak di negara asal brand, mereka tetap memberikan quality control dan SOP yang bagus untuk menjaga kualitas brand-nya,” lanjutnya.
Bahkan, menurut Lisa, produk yang diproduksi di China dengan izin resmi dari brand bisa mencapai tingkat kesamaan hingga 95–98 persen jika dibandingkan dengan yang diproduksi di negara asal seperti Italia atau Prancis.
Yang Patut Diwaspadai: Produk Tiruan
Lisa menambahkan, perbedaan mencolok dalam kualitas baru akan terlihat jika produk tersebut adalah barang tiruan atau palsu (KW). Produk semacam itu biasanya tidak mengikuti standar material, desain, hingga proses produksi yang ditetapkan brand aslinya.
“Asalkan bukan tas KW atau tiruan, dari negara manapun dibuatnya saya rasa tidak ada perbedaan yang cukup signifikan,” tegas Lisa.
Kesimpulan: Fokus pada Legalitas dan Sumber Produksi
Dari pandangan para ahli, dapat disimpulkan bahwa konsumen sebaiknya tidak menilai kualitas hanya berdasarkan label “Made in China” saja. Selama tas tersebut diproduksi oleh pabrik resmi yang ditunjuk oleh brand dan melalui proses quality control yang ketat, maka kualitasnya tetap terjamin.
Yang terpenting adalah memastikan bahwa produk tersebut asli dan dibeli dari distributor resmi atau toko terpercaya. Dengan begitu, konsumen tetap mendapatkan nilai dan kualitas sesuai ekspektasi dari brand mewah tersebut.