Survei: Jumlah Penduduk Belanda yang Mengidentifikasi Diri Sebagai LGBTQIA Meningkat
Tanggal: 12 Okt 2024 19:00 wib.
Sebuah survei resmi pemerintah Belanda baru-baru ini mengungkapkan bahwa hampir seperlima penduduk negara tersebut mengidentifikasi diri sebagai lesbian, gay, biseksual, transgender, queer, interseks, dan aseksual (LGBTQIA). Laporan tersebut diterbitkan oleh badan statistik negara, CBS.
Jumlah orang LGBTQIA di Belanda mencapai 2,7 juta orang, atau sekitar 18% dari total penduduk berusia 15 tahun ke atas. Data ini didasarkan pada survei yang melibatkan lebih dari 182.000 responden, menunjukkan bahwa masyarakat Belanda semakin terbuka terhadap beragam orientasi seksual dan identitas gender.
Belanda, yang dikenal sebagai pelopor dalam memperjuangkan hak-hak LGBTQIA+, telah mengalami signifikansi perkembangan dalam hal kesetaraan gender. Pada tahun 1971, negara ini menjadi salah satu yang pertama dalam dunia yang melegalkan homoseksualitas, dan sejak itu, juga menjadi negara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Namun demikian, kondisi terkini menunjukkan penurunan dalam penerimaan terhadap komunitas LGBTQIA. Seiring dengan meningkatnya kasus intimidasi dan penurunan tingkat penerimaan terhadap hubungan sesama jenis di kalangan pemuda, terjadi penurunan signifikan dalam sikap terbuka terhadap LGBTQIA di masyarakat. Sebuah studi oleh layanan kesehatan kota menemukan bahwa hanya 43% siswa sekolah menengah di Amsterdam yang menganggap wajar hubungan romantis antara dua orang dengan jenis kelamin yang sama, angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 63%.
Robbert Dijkgraaf, mantan menteri pendidikan, budaya, dan sains menyatakan bahwa Belanda belakangan ini mengalami penurunan dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif bagi semua individu. Dia menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini, tindakan kekerasan dan agresivitas terhadap komunitas LGBTQIA semakin meningkat, baik dalam bentuk aksi vandalisme maupun tindakan kekerasan fisik.
Berdasarkan laporan CBS, mayoritas orang LGBTQIA di Belanda adalah kelompok yang relatif muda dan tinggal di daerah perkotaan. Mereka yang memiliki orientasi seksual bi-plus, atau tertarik pada lebih dari satu jenis kelamin, merupakan kelompok terbesar dalam komunitas LGBTQIA di Belanda.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Belanda telah mencapai kemajuan dalam mengakomodasi keberagaman gender dan orientasi seksual, masih ada tantangan yang perlu diatasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi seluruh individu.
Dalam rangka memperjuangkan hak-hak individu LGBTQIA, diperlukan upaya lebih lanjut dalam bentuk pendidikan dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran dan penerimaan terhadap keberagaman gender dan orientasi seksual di masyarakat Belanda. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program pendidikan yang menyasar segala lapisan masyarakat, serta kebijakan yang mendukung inklusi dan kesetaraan bagi seluruh individu tanpa terkecuali.