Sumber foto: Google

Supriyadi Bangkit Setelah PHK: 4 Langkah Bijak Menata Hidup dari Awal

Tanggal: 17 Mei 2025 14:10 wib.
Tampang.com | Mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) di usia 50-an bukanlah hal mudah. Namun, Supriyadi (54), mantan pegawai lembaga riset dan ayah dua anak, membuktikan bahwa keterpurukan bukan akhir dari segalanya. Meski sempat dilanda kesedihan dan kekecewaan, ia memilih untuk segera bangkit dan melangkah maju.

Berikut ini empat langkah penting yang dilakukan Supriyadi setelah kehilangan pekerjaannya — langkah-langkah yang bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang menghadapi situasi serupa.


1. Mengikhlaskan dan Segera Bangkit

PHK datang tanpa aba-aba. Supriyadi pun mengaku sempat terkejut dan merasa kehilangan arah.


“Sedih tentu, sempat bertanya-tanya kenapa bisa begini. Tapi saya tahu, saya harus bangkit demi keluarga,” ungkapnya.


Ia memilih untuk tidak tenggelam dalam penyesalan atau kemarahan. Menurutnya, menerima keadaan adalah langkah awal untuk kembali menata hidup.


2. Tetap Aktif dan Produktif

Setelah tak lagi terikat jam kantor, Supriyadi tak ingin hanya berdiam diri. Ia mulai mengisi hari-harinya dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti membantu pekerjaan rumah dan mendukung kegiatan istri.


“Saya tetap ingin aktif, jangan sampai waktu hanya terbuang dengan mengeluh,” ujarnya.


Langkah sederhana ini membantunya menjaga semangat dan mental tetap sehat.


3. Mencari Peluang Baru Lewat Bisnis Kuliner

Menyadari bahwa bersaing di dunia kerja bukan hal mudah, terutama di usia matang, Supriyadi memilih jalur wirausaha. Ia melihat peluang di bidang kuliner dan mulai mengembangkan bisnis makanan bersama kedua putrinya.


“Kami mulai dari resep, bahan, sampai menerima pesanan. Saya ingin tetap bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga,” katanya.


Langkah ini tak hanya memberinya penghasilan baru, tapi juga menjadi ajang kebersamaan dengan anak-anaknya.


4. Prioritaskan Keuangan dan Pendidikan Anak

Salah satu keputusan paling krusial yang diambil Supriyadi adalah menyusun ulang keuangan keluarga. Ia dan istrinya langsung menetapkan prioritas utama: memastikan biaya pendidikan anak-anak tetap aman.


“Begitu sampai rumah dan menyampaikan kabar PHK, kami langsung alokasikan dana untuk kuliah anak sampai selesai,” jelasnya.


Ia juga menghindari pengeluaran yang tidak penting demi menjaga stabilitas keuangan di masa transisi.


Penutup: Dari Keterpurukan Menuju Harapan Baru

Kisah Supriyadi menunjukkan bahwa kehilangan pekerjaan bukan akhir dari segalanya. Dengan sikap positif, kesiapan mental, dan strategi keuangan yang bijak, ia berhasil mengubah masa sulit menjadi awal baru yang penuh harapan.

Jika kamu sedang menghadapi situasi serupa, kisah ini bisa menjadi bukti bahwa bangkit itu mungkin — dan bahkan bisa membuka jalan baru yang lebih bermakna.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved