Sumber foto: Google

Studi Terbaru Ungkap Orang Kaya Lebih Rentan Kanker Sementara Orang Miskin Berisiko Diabetes

Tanggal: 25 Sep 2024 14:53 wib.
Tampang.com | Sebuah studi baru menunjukkan perbedaan mencolok dalam risiko kesehatan antara orang kaya dan orang miskin. Studi tersebut mengungkapkan bahwa orang kaya cenderung lebih rentan terkena kanker, sementara orang miskin lebih berisiko menderita diabetes. Temuan ini menggambarkan ketidaksetaraan dalam akses dan penanganan kesehatan, serta faktor gaya hidup yang berkontribusi terhadap perbedaan risiko penyakit.

Kesenjangan Kesehatan Berdasarkan Status Ekonomi

Hasil studi ini menggarisbawahi kenyataan bahwa status ekonomi memainkan peran penting dalam risiko kesehatan seseorang. Orang kaya, yang umumnya memiliki akses lebih baik ke fasilitas kesehatan dan gaya hidup yang lebih sehat, ironisnya justru menunjukkan tingkat kerentanan yang lebih tinggi terhadap kanker. Para peneliti berpendapat bahwa ini mungkin terkait dengan pola hidup modern, seperti konsumsi makanan tinggi lemak dan polusi yang lebih besar di area perkotaan.

Sebaliknya, orang miskin lebih rentan terhadap diabetes, terutama karena keterbatasan akses terhadap makanan sehat dan perawatan kesehatan yang tepat. Konsumsi makanan olahan yang murah, namun tinggi gula dan karbohidrat, sering kali menjadi pilihan bagi kelompok ini, yang meningkatkan risiko diabetes.

Gaya Hidup dan Pengaruh Terhadap Kesehatan

Studi ini menunjukkan bahwa pola hidup yang berbeda antara kelompok kaya dan miskin berkontribusi terhadap risiko penyakit. Orang kaya seringkali memiliki akses ke makanan sehat, namun juga lebih terpapar risiko-risiko kanker terkait gaya hidup modern, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan tingkat stres tinggi yang dikaitkan dengan pekerjaan dan tanggung jawab besar.

Sementara itu, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah mungkin kurang terpapar faktor risiko kanker yang sama, namun mereka menghadapi tantangan besar terkait kesehatan akibat kurangnya akses ke fasilitas perawatan kesehatan yang layak, serta pilihan makanan sehat yang terbatas. Diabetes menjadi salah satu dampak utama dari pola makan yang kurang sehat dan minimnya aktivitas fisik.

Kesetaraan Akses Kesehatan Sangat Penting

Para peneliti menegaskan bahwa kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan yang layak adalah salah satu faktor utama yang memperburuk masalah ini. Orang kaya mungkin memiliki kemampuan untuk mendapatkan perawatan terbaik untuk penyakit seperti kanker, namun bagi banyak orang miskin, diagnosis diabetes sering datang terlambat, ketika kondisi mereka sudah parah.

"Ketidaksetaraan ini perlu segera diatasi dengan memperbaiki akses terhadap layanan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu," ungkap seorang ahli kesehatan yang terlibat dalam studi tersebut.

Langkah Menuju Solusi

Untuk mengurangi kesenjangan kesehatan, perlu ada kebijakan yang lebih inklusif yang mencakup akses yang setara terhadap perawatan kesehatan, termasuk program-program edukasi kesehatan yang ditujukan kepada semua kalangan. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi yang memperburuk risiko penyakit tertentu.

Peningkatan akses ke makanan sehat dengan harga terjangkau, layanan kesehatan preventif yang lebih mudah diakses, dan program skrining penyakit yang lebih merata dapat membantu mengurangi risiko diabetes dan kanker pada berbagai kelompok masyarakat.

Studi ini menunjukkan bahwa kesenjangan ekonomi tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup seseorang, tetapi juga memperburuk risiko penyakit yang berbeda. Orang kaya mungkin lebih rentan terhadap kanker, sementara orang miskin berisiko lebih tinggi menderita diabetes. Langkah-langkah yang proaktif diperlukan untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang setara, demi menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved