Sumber foto: iStock

Studi: Dampak Penggunaan Kompor Gas Terhadap Kesehatan di Eropa

Tanggal: 28 Okt 2024 18:12 wib.
Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa penggunaan kompor gas di Eropa terkait erat dengan puluhan ribu kematian dini setiap tahunnya. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Jaume I di Spanyol menemukan bahwa hampir 40.000 kematian dini di Uni Eropa dan Inggris dapat dikaitkan dengan paparan nitrogen dioksida akibat pembakaran gas untuk memasak di dalam ruangan.

Temuan ini menggambarkan dampak yang signifikan terhadap kesehatan publik akibat penggunaan kompor gas di Eropa.

Paparan nitrogen dioksida dari kompor gas juga memiliki dampak serius terhadap kesehatan anak-anak, dengan ratusan ribu kasus asma pediatrik di Uni Eropa dan Inggris terkait erat dengan penggunaan kompor gas.

Studi ini memberikan perkiraan pertama dari dampak kesehatan terkait penggunaan kompor gas di Eropa, yang menyiratkan pentingnya untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah ini secara lebih efektif.

Kompor gas menghasilkan nitrogen dioksida dan partikel halus saat digunakan untuk memasak, dua polutan tersebut memiliki korelasi yang kuat dengan penyakit pernapasan dan kematian prematur. Selain itu, gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang dihasilkan oleh kompor gas turut berkontribusi terhadap perubahan iklim yang sedang terjadi.

Fakta bahwa sekitar sepertiga rumah tangga di Eropa menggunakan kompor gas menunjukkan urgensi untuk mengatasi dampak kesehatan dan lingkungan yang diakibatkan oleh penggunaan kompor gas ini.

Juana Maria Delgado-Saborit, penulis utama studi tersebut, menyoroti aspek toksisitas kompor gas terhadap kesehatan masyarakat. Menurutnya, masalah kematian dini yang disebabkan oleh paparan nitrogen dioksida jauh lebih serius dibandingkan perkiraan sebelumnya. Oleh karena itu, perlindungan terhadap kesehatan publik menjadi sebuah isu yang mendesak untuk ditangani.

Studi ini sendiri belum ditinjau oleh rekan sejawat, namun pendanaan dari yayasan nirlaba European Climate Foundation menambah validitas temuan ini. Selain itu, studi ini merupakan bagian dari proyek yang lebih luas tentang memasak bersih yang diselenggarakan oleh European Public Health Alliance, yang menunjukkan adanya kesadaran terhadap pentingnya kesehatan publik dalam konteks penggunaan kompor gas di Eropa.

Dilaporkan bahwa penggunaan kompor gas juga telah melampaui batas hukum terkait polusi udara di rumah-rumah di Eropa. Temuan ini menambah urgensi untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini dan mendorong langkah-langkah preventif yang lebih tegas.

Sementara itu, para ahli menekankan pentingnya ventilasi ruangan saat menggunakan kompor gas untuk meminimalkan dampak kesehatan. Selain itu, mempertimbangkan untuk menggantinya dengan alternatif listrik juga menjadi salah satu solusi yang layak untuk mengurangi dampak kesehatan dan lingkungan yang diakibatkan oleh kompor gas.

Delgado-Saborit juga menyoroti bahwa angka kematian prematur yang disebabkan oleh kompor gas kemungkinan merupakan perkiraan yang rendah, mengingat adanya polutan lain yang juga dihasilkan kompor gas namun tidak sepenuhnya dipertimbangkan dalam studi ini. Masalah ini terutama menjadi sangat parah di negara-negara dengan tingkat penggunaan kompor gas yang tinggi, termasuk Inggris, Rumania, Polandia, dan Italia.

Perlu adanya perhatian serius dari pemerintah Eropa terkait dengan masalah ini, dan inisiatif untuk menghentikan penggunaan gas menjadi sebuah langkah yang krusial dalam mencapai tujuan iklim. Beberapa pemerintah Eropa telah memperkenalkan target untuk mengurangi penggunaan gas, sembari mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Komisi Eropa kini tengah meninjau standar desain untuk kompor gas, yang mungkin melibatkan penetapan batas yang lebih ketat pada emisi nitrogen dioksida, efisiensi energi, dan pelabelan polusi. Langkah ini tentunya akan menjadi langkah awal yang penting dalam menangani dampak negatif yang dihasilkan oleh penggunaan kompor gas di Eropa.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved