Sumber foto: google

Sejarah Tempe, Sajian Pedesaan yang Kini Mendunia

Tanggal: 8 Jun 2024 20:49 wib.
Tempe yang kini populer di seluruh dunia dulunya dianggap sebagai sajian yang berasal dari pedesaan. Tempe merupakan hasil fermentasi kedelai dan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Kemunculannya sangat berkaitan dengan potensi kedelai di Nusantara. Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, kedelai yang berlimpah dimanfaatkan oleh masyarakat dari berbagai lapisan.

Kedelai memasuki Indonesia melalui bangsa Tionghoa, namun istilah "kedelai" bukan berasal dari kosakata Tionghoa. Kata "kedelai" berasal dari bahasa Tamil, yaitu "kadalai". Pengolahan kedelai menjadi tempe melalui proses panjang agar menjadi bahan pangan tahan lama.

Sejarawan dan pengamat kuliner, Heri Priyatmoko, menunjukkan bahwa kitab Serat Centhini (1814-1823) menuliskan tempe sebagai sajian pedesaan Jawa, menunjukkan bahwa tempe sudah menjadi makanan masyarakat sejak lama.

Produk tempe juga disinggung oleh Georgius Everhardus Rumphius, seorang ahli botani Jerman yang bekerja untuk Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Dia menyebut ada produk dari kedelai yang dibuat oleh orang Jawa khususnya di Jawa Tengah.

Ada beberapa versi asal-muasal kata "tempe", ada yang mengatakan berasal dari kata "tumpi", ada yang menyebut dari kata "tape" dan "tempayan" yang kemudian dibuat akronim.

Pada masa lalu, tempe dibuat di dekat sumber mata air karena proses pembuatannya memerlukan banyak air, terutama dalam proses pengupasan kulit ari kedelai. Ini menunjukkan bahwa masyarakat tersebut sangat kreatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Heri juga menyatakan bahwa tempe merupakan bukti kecerdasan masyarakat Indonesia masa lalu.

Di masa kini, tempe menjadi salah satu sumber protein nabati yang murah dan mudah didapat. Meskipun murah, tempe bukanlah pangan "murahan". Ahli teknologi pangan, Driando Ahnan-Winarno, menemukan bahwa tempe memiliki kontribusi nutrisi yang sama atau bahkan lebih baik daripada daging sapi.

Tempe memiliki kandungan energi, serat, dan kalsium yang lebih tinggi, serta lemak jenuh dan garam yang lebih rendah dibandingkan daging sapi. Bahkan ada yang menyebut tempe sebagai superfood.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved