Sumber foto: Pinterest

Scroll Terus Bisa Picu Emosi Nggak Stabil Kalau Nggak Disaring

Tanggal: 28 Mei 2025 11:28 wib.
Di zaman sekarang, smartphone itu rasanya sudah jadi perpanjangan tangan kita, ya. Setiap ada waktu luang, jari-jari kita langsung otomatis scroll layar, entah itu buka Instagram, TikTok, Twitter, atau Facebook. Melihat-lihat apa yang lagi trending, apa yang teman-teman posting, atau cuma sekadar melihat foto-foto lucu. Tapi, kalau kebiasaan scroll terus ini nggak dibarengi sama kemampuan menyaring konten, hati-hati! Karena ini bisa picu emosi nggak stabil dan bikin mood jadi naik turun nggak karuan.

Sosial media itu memang dirancang untuk bikin kita betah berlama-lama. Algoritmanya pintar banget dalam menyajikan konten yang relevan dan menarik perhatian kita. Masalahnya, nggak semua konten itu sehat buat mental kita. Ada banyak pengaruh konten yang bisa jadi trigger emosional negatif, apalagi kalau kita nggak punya filter atau kesadaran diri.

Coba deh bayangin skenarionya. Kamu lagi santai, terus scroll Instagram. Tiba-tiba muncul postingan teman yang lagi liburan mewah di luar negeri. Langsung deh muncul rasa iri, "Duh, enak banget ya dia, aku kok gini-gini aja." Terus, kamu scroll lagi, muncul berita politik yang bikin kesal, atau postingan teman yang lagi pamer pencapaian. Mood-mu yang tadinya baik-baik saja, mendadak jadi campur aduk: iri, marah, cemas, insecure, atau bahkan sedih. Padahal, lima menit yang lalu kamu masih happy.

Ini adalah salah satu bahaya utama dari scroll tanpa filter. Kita terus-menerus terpapar berbagai jenis emosi dan informasi, yang kadang terlalu banyak dan terlalu intens untuk dicerna otak kita. Media sosial seringkali menampilkan "highlight reel" dari kehidupan orang lain, yang membuat kita jadi membandingkan diri dan merasa kurang. Berita negatif atau postingan yang provokatif juga gampang banget memicu amarah atau kecemasan. Akhirnya, kita jadi cepat overwhelmed dan emosi kita jadi gampang terombang-ambing.

Dampak dari emosi nggak stabil ini bisa merembet ke mana-mana. Kita jadi gampang tersinggung, sulit fokus, kualitas tidur menurun, dan bahkan bisa memengaruhi hubungan kita di dunia nyata. Komunikasi jadi terganggu karena kita terlalu terpengaruh sama apa yang kita lihat di layar. Kita jadi lupa kalau di balik postingan yang sempurna itu, setiap orang juga punya perjuangan dan masalahnya sendiri.

Terus, gimana dong caranya biar scroll terus itu nggak jadi sumber masalah? Pertama, hati-hati scroll. Sadari apa yang sedang kamu lihat dan bagaimana itu memengaruhi perasaanmu. Kalau ada konten yang langsung bikin kamu nggak nyaman atau memicu emosi negatif, langsung skip atau mute saja akunnya. Kamu punya kendali atas apa yang masuk ke feed-mu.

Kedua, jadi lebih selektif dalam memilih siapa yang kamu ikuti. Follow akun-akun yang inspiratif, memberikan informasi positif, atau setidaknya menghibur tanpa bikin kamu merasa insecure. Unfollow atau mute akun-akun yang seringkali menjadi trigger emosional negatifmu. Lingkungan online-mu harus jadi tempat yang mendukung konten sehat, bukan yang bikin toxic.

Ketiga, batasi waktu di media sosial. Manfaatkan fitur pembatas waktu di smartphone-mu atau gunakan aplikasi pihak ketiga. Kamu bisa alokasikan waktu khusus untuk scroll, misalnya 30 menit sehari, dan setelah itu fokus pada aktivitas lain di dunia nyata. Keempat, sadari bahwa media sosial itu hanyalah representasi, bukan keseluruhan realitas. Jangan mudah termakan oleh validasi semu atau perbandingan yang nggak realistis.

Terakhir, lakukan digital detox sesekali. Beri jeda total dari gadget dan media sosial selama beberapa jam, sehari, atau bahkan seminggu. Rasakan bagaimana pikiran dan emosimu jadi lebih tenang tanpa input yang terus-menerus. Mengatur ulang hubungan kita dengan sosial media adalah kunci untuk punya emosi seimbang dan menjalani hidup yang lebih damai.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved