Rute Penerbangan Tersibuk di Dunia 2024: Hong Kong-Taipei Mendominasi

Perusahaan travel intelligence OAG baru saja merilis daftar tahunan rute penerbangan tersibuk di dunia. Data ini memberikan gambaran yang menarik tentang tren perjalanan udara global. Di posisi teratas, terdapat rute Hong Kong-Taipei yang menjadi rute penerbangan tersibuk di dunia dengan penjualan sebanyak 6,7 juta kursi. 

Ini menandakan tingginya permintaan perjalanan udara antara kedua kota tersebut. Disusul oleh rute Kairo-Jeddah pada peringkat kedua dengan hampir 5,5 juta kursi terjual, menegaskan tren meningkatnya mobilitas udara di kawasan tersebut. Selanjutnya, rute Seoul-Tokyo Narita menempati posisi ketiga sebagai rute penerbangan tersibuk dengan permintaan yang kuat.

Pentingnya konektivitas udara juga terlihat dari tren rute domestik tersibuk di dunia. Tiga rute teratas secara global semuanya berada di Asia, dengan Jeju International-Seoul Gimpo, Sapporo New Chitose-Tokyo Haneda, dan Fukuoka-Tokyo Haneda menjadi yang terpopuler. Jeju-Seoul masih mendominasi sebagai rute domestik tersibuk di dunia dengan 14,2 juta kursi terjual, mencerminkan besarnya mobilitas udara di antara kedua kota tersebut.

Perlu diperhatikan pula bahwa kota-kota tertentu menjadi pusat konektivitas udara di masing-masing wilayah. Sebagai contoh, Kairo tampak menjadi pusat utama rute penerbangan dari Afrika dengan menempati lima posisi teratas untuk rute yang meninggalkan benua Afrika, menunjukkan pentingnya peran kota ini dalam konektivitas udara regional.

Di kawasan Eropa, London Heathrow mendominasi rute penerbangan dengan JFK-LHR menempati posisi teratas, diikuti oleh koneksi dengan Dubai dan Dublin. Ini menandakan peran penting London sebagai hub utama penerbangan internasional di Eropa.

Di Asia Tenggara sendiri, Jakarta-Singapore Changi dan Bangkok-Singapore Changi masuk dalam daftar rute penerbangan tersibuk di dunia. Kedua rute tersebut menunjukkan intensitas perjalanan udara yang tinggi antar-negara di kawasan ini, mencerminkan signifikansi konektivitas udara dalam mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi.