Rasa Nostalgia Generasi Z dan Dampaknya terhadap Penjualan Audemars Piguet

Tanggal: 3 Apr 2024 16:32 wib.
Industri jam tangan mekanis Swiss tetap memperlihatkan daya tariknya di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Seakan waktu berhenti di sana selama berabad-abad, proses pembuatan jam tangan masih dilakukan dengan ketelitian yang sama seperti 300 tahun lalu.

Tahun sebelumnya, industri jam tangan mengalami lonjakan penjualan yang mencengangkan, mencapai rekor penjualan dan volume global. CEO Audemars Piguet, Ilaria Resta, menyebutkan bahwa ekspor industri jam tangan Swiss mencapai nilai US$25 miliar pada tahun 2023. Lonjakan ini sebagian besar dipicu oleh selera generasi baru terhadap "harta karun masa lalu", seperti dilansir oleh Fortune.com pada Rabu (3/4).

Resta mencatat perbedaan menarik antara generasi Z dengan generasi sebelumnya dalam hal persepsi terhadap masa lalu dan masa depan. Generasi Z, yang telah melewati berbagai krisis, menunjukkan minat yang kuat pada nostalgia, sementara generasi sebelumnya cenderung melihat ke depan.

"[Generasi Z] sangat berbeda, bahkan dengan generasi Milenial, karena mereka mengalami banyak krisis," kata Resta.

Generasi lain memiliki pandangan yang lebih ke depan. "Bagi generasi saya, Gen X, meninggalkan masa lalu menjadi sorotan. Namun, di sisi lain, [Generasi Z] ingin kembali ke masa ketika mereka bahkan belum ada."

Di tengah perubahan ini, Audemars Piguet berhasil mempertahankan posisinya di antara "Empat Besar" pembuat jam tangan independen Swiss pada tahun 2023. Pendapatannya meningkat sebesar 2 persen menjadi sekitar 2,35 miliar Franc Swiss (US$2,7 miliar), menurut laporan dari Morgan Stanley.

Resta juga menyoroti pentingnya inovasi dalam industri ini. Meskipun prinsip dasar pembuatan jam masih sama dengan 300 tahun yang lalu, para produsen terus mendorong batasan dalam hal material, estetika, dan inovasi.

Sebagai seorang wanita yang memimpin perusahaan yang didominasi oleh pria, Resta menekankan bahwa jenis kelamin tidak relevan dalam pembuatan dan pemasaran jam tangan. Audemars Piguet bahkan telah berhenti membedakan jam tangan untuk pria dan wanita, memilih pendekatan yang lebih inklusif.

"Ini adalah cara untuk membuat profil orang berdasarkan gender, [sedangkan] satu-satunya perbedaan nyata adalah... ukuran dan ergonomi," katanya.

"Inilah mengapa kini kita memiliki lebih banyak potongan berlian yang dipilih oleh pria, dan jam tangan berukuran lebih besar yang dipilih oleh wanita. Kita bersifat transversal," ujarnya.

Ternyata ini bukan satu-satunya masalah yang hilang begitu produk dijual seharga US$40.000 atau lebih. Begitu juga dengan perdebatan mengenai preferensi politik, atau pertikaian mengenai peran isu lingkungan, sosial, dan tata kelola, kata Resta.

"[Jam tangan kami] benar-benar netral secara politik," katanya kepada saya. "Kami berada di tangan [semua] orang," katanya, menambahkan.

Resta menegaskan bahwa produk Audemars Piguet tidak hanya merupakan simbol status atau gaya hidup, tetapi juga penghubung antara orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved