Sumber foto: Google

Ramai Tren Digital Detox Weekend, Beneran Menyehatkan atau Cuma Gaya-gayaan Sosial Media?

Tanggal: 6 Mei 2025 14:57 wib.
Tampang.com | Akhir pekan tanpa gadget, tanpa scroll Instagram, tanpa notifikasi kerjaan? Kedengerannya mustahil, tapi ternyata tren ini lagi naik daun. Banyak profesional muda mencoba Digital Detox Weekend, alias liburan total dari dunia digital.

Scroll Terus, Capek Juga

Banyak dari kita (iya, kita) sadar bahwa kelelahan bukan cuma soal fisik, tapi juga digital. Riset tahun 2025 dari Digital Wellness Institute menunjukkan bahwa 68% pekerja usia 25–35 tahun merasa kelelahan mental akibat terlalu sering terpapar layar gadget.


“Saya coba detox seminggu sekali. Awalnya cemas, FOMO banget. Tapi setelah itu kepala jadi lebih plong,” kata Aldi, karyawan agensi iklan di Jakarta.


Manfaat Digital Detox: Nyata atau Sekadar Trendy?

Psikolog menyebut detox digital bisa bantu memperbaiki kualitas tidur, memperkuat relasi nyata, hingga meredakan stres. Tapi... kalau cuma dilakukan demi tren atau konten, manfaatnya bisa jadi cuma sementara. Apalagi kalau habis detox langsung balas 300 chat WhatsApp.

Dari Instagram ke Alam Nyata

Tren ini mendorong banyak orang untuk memilih staycation tanpa WiFi, hiking tanpa IG Story, dan quality time bareng keluarga tanpa gangguan notif. Bahkan muncul komunitas #DigitalDetoxChallenge yang ngajakin detox bareng tiap akhir pekan.

Gaya Hidup Sehat atau Sekadar Simbol Sosial?

Walau niat awalnya sehat, digital detox bisa jadi simbol sosial baru. Semacam, “Lihat dong, aku bisa hidup tanpa HP.” Tapi tetap, kalau dilakukan dengan niat tulus, tren ini bisa bantu banget untuk seimbangin hidup di tengah dunia yang makin cepat dan bising.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved