Psikolog UGM Ingatkan Keluarga Jadi Benteng Utama Remaja dari Bahaya Narkoba

Tanggal: 13 Agu 2025 09:35 wib.
Psikolog Novi Poespita Candra dari Universitas Gadjah Mada menegaskan bahwa keluarga memiliki peran yang sangat krusial dalam melindungi remaja dari ancaman penyalahgunaan narkoba, terutama ketika mereka berada pada fase pencarian jati diri yang sering kali disertai kebingungan dan krisis identitas. Menurutnya, masa remaja merupakan periode yang rawan karena banyak anak muda belum memiliki kemampuan berpikir konsekuensi secara matang, sehingga mudah terpengaruh oleh ajakan atau tekanan lingkungan yang mengarah pada perilaku berisiko, termasuk mengonsumsi narkoba. Novi menjelaskan bahwa remaja yang sedang mengalami krisis diri kerap mencari pengakuan dari luar, dan di sinilah peran keluarga sebagai ruang aman menjadi sangat vital.

Ia menekankan bahwa rumah seharusnya menjadi tempat yang paling aman dan nyaman untuk pulang, di mana remaja dapat bereksplorasi mengenal dirinya tanpa takut dihakimi. Kehangatan, dukungan, dan penerimaan yang diberikan keluarga bisa menjadi benteng yang kuat di tengah derasnya pengaruh negatif dari lingkungan luar. Lebih dari sekadar tempat bernaung, keluarga juga perlu menjadi mitra dialog yang aktif membangun komunikasi dua arah dengan remaja, bukan hanya memberi nasihat sepihak. Novi menilai dialog adalah sarana paling efektif untuk memengaruhi cara berpikir seseorang, namun hal itu hanya dapat terwujud apabila orang tua benar-benar meluangkan waktu berkualitas, banyak bertanya, mendengarkan, serta membuka ruang bagi anak untuk mengungkapkan isi hati dan pikirannya.

Selain itu, ia juga menyarankan agar keluarga mengajak remaja terlibat dalam aktivitas bersama yang bermakna, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga proyek kreatif yang dapat mempererat hubungan emosional. Aktivitas seperti ini tidak hanya memperkuat ikatan keluarga, tetapi juga memberikan rasa memiliki yang mencegah remaja mencari validasi dari kelompok atau pihak luar yang berpotensi menjerumuskan mereka pada penyalahgunaan narkoba. Novi menegaskan bahwa ketika remaja tumbuh dalam lingkungan keluarga yang aman, penuh kasih, dan mendukung, peluang mereka untuk mencari pelarian di tempat lain akan jauh berkurang.

Ia mengingatkan bahwa penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja bukanlah fenomena baru, melainkan masalah sosial yang telah lama ada namun belum tertangani secara menyeluruh. Tidak sedikit kasus di mana pengguna narkoba akhirnya terjebak lebih jauh menjadi bagian dari jaringan peredaran gelap, bahkan mengambil peran sebagai bandar yang menargetkan anak muda sebagai sasaran pasar. Kondisi ini, menurutnya, menjadi alasan kuat mengapa pendampingan keluarga sangat diperlukan, bukan hanya untuk pencegahan awal tetapi juga sebagai perlindungan berkelanjutan.

Novi pun mengajak para orang tua untuk lebih proaktif membangun literasi tentang bahaya narkoba kepada anak-anak mereka, menggunakan pendekatan yang tidak menggurui tetapi memancing rasa ingin tahu dan kesadaran dari dalam diri remaja itu sendiri. Edukasi yang diberikan secara berkelanjutan sejak dini akan membentuk pemahaman mendalam sehingga mereka mampu membuat keputusan yang tepat ketika menghadapi tekanan dari lingkungan. Ia menutup dengan pesan bahwa membentengi remaja dari narkoba bukan sekadar tugas individu atau sekolah, melainkan tanggung jawab kolektif keluarga sebagai fondasi utama pembentukan karakter dan daya tahan mental anak di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved