Sumber foto: Google

Profit vs. Impact: Mana yang Lebih Penting?

Tanggal: 4 Jul 2025 11:54 wib.
Dalam dunia bisnis dan organisasi modern, perdebatan antara profit (keuntungan) dan impact (dampak) semakin sering mencuat. Dulu, tujuan utama setiap perusahaan dianggap semata-mata mencari keuntungan finansial sebesar-besarnya. Namun, kini, dengan meningkatnya kesadaran sosial dan lingkungan, serta tekanan dari konsumen dan investor, pertanyaan tentang dampak yang diciptakan oleh suatu entitas menjadi sama relevannya, bahkan terkadang lebih mendominasi. Lalu, mana yang sebenarnya lebih penting, profit atau impact?

Profit, atau keuntungan, adalah darah kehidupan sebuah bisnis. Tanpa profit, sebuah perusahaan tidak dapat bertahan, tumbuh, atau bahkan beroperasi dalam jangka panjang. Profit memungkinkan perusahaan untuk:

Membayar Gaji Karyawan: Memastikan kesejahteraan tim dan mempertahankan talenta terbaik.

Melakukan Inovasi dan Pengembangan: Berinvestasi dalam riset, teknologi baru, dan pengembangan produk atau layanan yang lebih baik.

Memperluas Operasi: Membuka cabang baru, menjangkau pasar yang lebih luas, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Membayar Pajak: Berkontribusi pada pembangunan negara.

Memberikan Keuntungan kepada Investor: Menarik modal yang diperlukan untuk pertumbuhan di masa depan.

Singkatnya, profit adalah prasyarat untuk keberlanjutan. Sebuah perusahaan yang tidak menghasilkan profit pada akhirnya akan gulung tikar, terlepas dari seberapa mulia misi atau dampaknya. Tanpa fondasi finansial yang kuat, semua upaya untuk menciptakan dampak positif akan menjadi tidak berkelanjutan.

Impact, atau dampak, mengacu pada efek positif yang diciptakan oleh sebuah organisasi terhadap masyarakat, lingkungan, atau pemangku kepentingan lainnya. Dampak bisa bermacam-macam, meliputi:

Dampak Sosial: Menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, mendukung pendidikan, atau memberdayakan kelompok marginal.

Dampak Lingkungan: Mengurangi jejak karbon, melestarikan sumber daya alam, mempromosikan praktik berkelanjutan, atau mengurangi limbah.

Dampak Ekonomi Luas: Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mendukung rantai pasok yang etis, atau meningkatkan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan.

Inovasi Solusi: Mengembangkan produk atau layanan yang secara inheren memecahkan masalah sosial atau lingkungan.

Perusahaan yang berfokus pada dampak seringkali dikenal sebagai perusahaan sosial (social enterprise) atau memiliki inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance) yang kuat. Mereka menyadari bahwa bisnis memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada sekadar menghasilkan uang. Mereka ingin menjadi bagian dari solusi untuk tantangan global.

Dulu, profit dan impact sering dilihat sebagai dua kutub yang berlawanan. Fokus pada profit dianggap mengorbankan dampak, dan sebaliknya. Namun, pandangan ini kini telah bergeser. Semakin banyak bisnis menyadari bahwa profit dan impact tidak harus saling eksklusif; justru, mereka bisa saling memperkuat.

Profit Mendorong Impact: Keuntungan yang solid memberikan sumber daya finansial untuk berinvestasi dalam inisiatif dampak, seperti program keberlanjutan, pengembangan komunitas, atau inovasi produk yang ramah lingkungan.

Impact Mendorong Profit: Konsumen modern semakin peduli terhadap etika dan keberlanjutan. Perusahaan yang menunjukkan komitmen terhadap dampak positif seringkali mendapatkan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi, menarik talenta terbaik, meningkatkan reputasi merek, dan bahkan menarik investor yang berorientasi pada dampak (impact investing). Sebuah merek yang memiliki tujuan (purpose-driven brand) cenderung lebih kuat di mata konsumen.

Contoh nyata dari sinergi ini adalah perusahaan-perusahaan yang membangun model bisnis mereka di sekitar pemecahan masalah sosial atau lingkungan, seperti perusahaan energi terbarukan, produsen produk ramah lingkungan, atau platform yang memberdayakan pengrajin lokal. Bagi mereka, dampak adalah inti dari model bisnis, dan profit adalah hasil dari penciptaan dampak tersebut.

Jadi, mana yang lebih penting? Jawabannya adalah: keduanya sama penting, tetapi dalam urutan yang strategis dan saling melengkapi.

Profit adalah esensial untuk kelangsungan hidup dan keberlanjutan. Tanpa profit, sebuah organisasi, sekecil apapun dampaknya, tidak akan dapat bertahan.

Namun, impact memberikan legitimasi, relevansi jangka panjang, dan daya tarik moral yang semakin dicari oleh masyarakat, karyawan, dan investor. Di era ini, bisnis yang hanya fokus pada profit tanpa mempertimbangkan dampaknya berisiko kehilangan relevansi dan dukungan.

Idealnya, bisnis modern harus beroperasi dengan paradigma keuntungan yang bertujuan (purpose-driven profit). Artinya, mereka tidak hanya mengejar profit, tetapi juga mengintegrasikan penciptaan dampak positif sebagai bagian integral dari strategi dan operasional mereka. Profit bukan lagi tujuan akhir tunggal, melainkan alat untuk mencapai dampak yang lebih besar, dan dampak yang kuat pada gilirannya dapat mendorong profit yang lebih berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved