Posisi Tidur yang Tidak Disangka Ternyata Bisa Jaga Jantung Tetap Sehat: Mana yang Paling Aman?
Tanggal: 22 Apr 2025 09:12 wib.
Tidur yang nyenyak bukan hanya kunci untuk mengembalikan energi, tetapi juga berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung. Selain memperhatikan durasi dan kualitas tidur, posisi tubuh saat tidur ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan organ vital ini.
Banyak orang tidak menyadari bahwa posisi tidur tertentu dapat memperlancar sirkulasi darah, mengurangi tekanan pada jantung, serta mendukung fungsi optimal berbagai organ tubuh. Lalu, posisi tidur seperti apa yang paling disarankan oleh para ahli untuk menjaga jantung tetap sehat?
Tidur Miring ke Kiri: Apa Manfaatnya untuk Jantung? Sebuah studi tahun 1997 yang diterbitkan dalam Journal of Electrocardiology mengamati bagaimana posisi tidur dapat memengaruhi hasil elektrokardiogram (EKG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidur miring, khususnya ke arah kiri, dapat menyebabkan perubahan aktivitas listrik jantung.
Temuan ini kemudian diperkuat oleh studi tahun 2018 dalam BioMedical Engineering OnLine. Dengan menggunakan vektorkardiografi, para peneliti mendapati bahwa saat seseorang tidur miring ke kiri, jantung mengalami pergeseran dan sedikit rotasi. Sebaliknya, ketika tidur ke kanan, aktivitas EKG tetap stabil karena posisi jantung dipertahankan oleh mediastinum, jaringan tipis di antara paru-paru.
Meski terdapat perubahan bentuk gelombang EKG saat tidur ke kiri, hal ini bukan disebabkan oleh gangguan ritme jantung, melainkan karena perubahan posisi fisik jantung. Artinya, tidur miring ke kiri sebenarnya tidak berbahaya, tetapi dapat mempengaruhi interpretasi hasil EKG. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah posisi ini aman bagi mereka yang memiliki masalah jantung.
Tidur Miring ke Kanan: Benarkah Lebih Aman? Masih banyak perdebatan di kalangan ahli mengenai posisi tidur terbaik untuk jantung. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa tidur ke kanan dapat menekan pembuluh darah besar (vena cava) yang bertugas mengalirkan darah ke sisi kanan jantung. Namun, hingga saat ini belum ada bukti kuat bahwa posisi ini meningkatkan risiko gagal jantung.
Sebaliknya, tidur miring ke kanan justru dinilai aman dan nyaman, terutama pada pasien dengan kardiomiopati dilatasi (DCMP), salah satu jenis gagal jantung. Sebuah studi tahun 2018 dalam jurnal Echocardiography menemukan bahwa pasien DCMP cenderung merasa lebih nyaman saat tidur ke kanan daripada ke kiri.
Bagaimana dengan Ibu Hamil? Posisi tidur juga sangat penting bagi ibu hamil, terutama di trimester ketiga. Sebuah meta-analisis dari eClinicalMedicine tahun 2019 menyebutkan bahwa tidur telentang pada usia kehamilan lebih dari 28 minggu dapat meningkatkan risiko stillbirth atau kematian janin dalam kandungan.
Oleh karena itu, disarankan bagi ibu hamil untuk tidur miring, baik ke kiri maupun ke kanan. Namun, banyak dokter lebih menyarankan tidur miring ke kiri karena posisi hati berada di sebelah kanan. Tidur miring ke kiri membantu menjauhkan rahim dari hati, sehingga mengurangi tekanan pada organ vital tersebut.
Menariknya, tidur ke kanan juga dapat memperlancar aliran darah dari kaki kembali ke jantung dan ke janin, karena tidak menekan vena cava inferior secara langsung.
Pilihan Posisi Tidur bagi Penderita Gagal Jantung Bagi penderita gagal jantung, posisi tidur juga perlu disesuaikan. Tidur miring ke kanan seringkali menjadi pilihan karena lebih nyaman, meskipun masih banyak anggapan bahwa posisi ini bisa menekan aliran darah. Hingga saat ini, tidak ada bukti kuat yang menyatakan bahwa tidur ke kanan berbahaya bagi penderita jantung.
Jika Anda tidak memiliki sleep apnea atau gangguan pernapasan lainnya, tidur telentang bisa menjadi alternatif. Namun, tidur tengkurap tidak disarankan karena dapat menyebabkan nyeri leher dan punggung. Selain itu, penderita sleep apnea sebaiknya menghindari posisi ini karena bisa memperparah kondisi dan meningkatkan risiko gagal jantung.
Bagi pengguna alat pacu jantung atau ICD (implantable cardioverter defibrillator), biasanya lebih nyaman tidur di sisi berlawanan dari tempat alat dipasang, umumnya sisi kanan tubuh.
Ada juga yang merasa lebih nyaman tidur dalam posisi setengah duduk dengan bantuan bantal atau kursi malas, terutama jika mengalami sesak napas saat berbaring. Jika kondisi ini sering terjadi, segera konsultasikan dengan dokter karena bisa jadi merupakan tanda adanya penumpukan cairan.
Kesimpulan: Tidak Ada Posisi yang Sempurna, Sesuaikan dengan Kondisi Anda Setiap orang memiliki kondisi tubuh dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. Posisi tidur yang baik untuk satu orang belum tentu cocok untuk yang lain. Oleh karena itu, penting untuk mendengarkan tubuh Anda dan berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda memiliki riwayat masalah jantung.
Mengubah posisi tidur bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi kesehatan jantung. Jadi, mulai malam ini, cobalah untuk lebih memperhatikan bagaimana Anda tidur. Bisa jadi, kunci menjaga jantung tetap sehat dimulai dari hal yang paling sederhana.