Pola Makan Sehat Jadi Kunci Terapi IBD, Dokter: Hindari Makanan Berlemak dan Kurangi Gluten
Tanggal: 20 Mei 2025 22:14 wib.
Tampang.com | Perubahan pola makan dinilai menjadi bagian penting dalam penanganan penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD). Penyakit kronis ini tak hanya menyerang saluran pencernaan, tetapi juga bisa berdampak besar terhadap kualitas hidup penderitanya. Menurut Dr. dr. Hasan Maulahela, Sp.PD-KGEH, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, diet yang sehat merupakan salah satu komponen utama dalam terapi IBD.
“Diet sehat itu adalah komponen penting dalam pengobatan IBD. Tapi bukan satu-satunya. Kita yang sehat pun sebenarnya wajib menjaga pola makan untuk mencegah penyakit seperti ini,” jelas Hasan, dikutip dari pernyataannya kepada Antara pada Senin (19/5/2024).
Makanan Berlemak dan Pola Makan Gaya Barat Tingkatkan Risiko
IBD dikenal sebagai gangguan pencernaan yang menyebabkan peradangan kronis pada dinding usus. Salah satu penyebab munculnya penyakit ini, kata Hasan, berkaitan erat dengan pola makan yang dibentuk sejak masa remaja hingga dewasa. Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak serta diet bergaya western food dinilai berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya IBD.
“Pola makan tinggi lemak dalam jangka panjang dapat menciptakan kondisi yang mendukung inflamasi di saluran cerna,” ujarnya.
Tak hanya faktor makanan, IBD juga bisa dipicu oleh aspek genetik dan kondisi psikologis seperti stres atau kecemasan berlebih. Bahkan, ketegangan mental juga dapat memunculkan gangguan pencernaan lainnya seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS).
Kurangi Konsumsi Gluten, Tetap Aktif Bergerak
Untuk mempercepat pemulihan, Hasan juga menyarankan pasien IBD agar mulai mengurangi konsumsi gluten. Meski tidak mewajibkan untuk sepenuhnya bebas gluten — kecuali pada pasien penyakit celiac — pengurangan gluten dalam batas wajar tetap dianjurkan.
“Kita tidak merekomendasikan untuk langsung gluten-free total, karena itu cukup sulit. Tapi tetap disarankan untuk menguranginya secara bertahap,” jelasnya.
Selain perubahan pada pola makan, Hasan menekankan pentingnya aktivitas fisik secara rutin. Menurutnya, olahraga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi sekunder yang bisa memperparah kondisi pasien IBD.
Gaya Hidup Sehat Kunci Pengobatan Jangka Panjang
Sebagai penyakit yang bersifat kambuhan, IBD memerlukan pengelolaan jangka panjang yang disiplin. Hasan mengingatkan, walaupun tergolong kronis, penyakit ini tetap bisa dikendalikan, bahkan disembuhkan dengan pendekatan medis yang tepat dan perubahan gaya hidup menyeluruh.
“IBD adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Jangan ragu mencari pengobatan yang optimal. Terapkan pola hidup sehat, makan dengan benar, dan tetap aktif bergerak,” tutupnya.
Dengan kesadaran terhadap faktor risiko dan komitmen menerapkan gaya hidup sehat, pasien IBD dapat meningkatkan keberhasilan terapi serta mempertahankan kualitas hidup yang lebih baik.