PHK Bisa Picu Depresi Berkepanjangan, Kenali Tanda dan Cara Mendukungnya
Tanggal: 12 Mei 2025 22:39 wib.
Tampang.com | Pemutusan hubungan kerja (PHK) bukan hanya berdampak pada kondisi finansial seseorang, tapi juga bisa menjadi pemicu gangguan kesehatan mental seperti stres berat hingga depresi. Menurut psikolog klinis dewasa dari Jaga Batin, Bandung, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., tekanan emosional pasca PHK bisa berlangsung cukup lama hingga akhirnya berkembang menjadi depresi.
Stres Bukan Sekadar Akibat PHK, tapi Efek Domino Setelahnya
Adelia menjelaskan bahwa pemicu utama stres bukan semata-mata momen kehilangan pekerjaan, tetapi lebih kepada berbagai tekanan yang muncul setelahnya, seperti keuangan yang memburuk, beban tanggungan keluarga, hingga konflik rumah tangga yang mengemuka.
“PHK memang bisa memicu depresi, apalagi jika stres berkepanjangan terjadi selama enam bulan sampai satu tahun,” ujarnya kepada Kompas.com.
Tanda-Tanda Depresi Usai PHK yang Perlu Diwaspadai
Gejala depresi akibat PHK tidak langsung muncul dalam hitungan hari. Menurut Adelia, perubahan yang perlu diperhatikan adalah yang bersifat jangka panjang dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa tanda yang umum antara lain:
Kehilangan nafsu makan secara drastis
Gangguan tidur, baik terlalu banyak tidur maupun tidak bisa tidur sama sekali
Menarik diri dari lingkungan sosial
Hilangnya minat untuk berinteraksi atau melakukan aktivitas yang dulu disukai
Suasana hati yang terus-menerus murung atau mudah tersulut emosi
Bukan Perubahan Sesaat, Tapi Pola yang Bertahan Lama
Adelia menekankan bahwa perubahan fisik dan emosional seperti tidak makan atau sedih dalam beberapa hari belum tentu berarti seseorang mengalami depresi. Namun, jika kondisi ini terus berlanjut tanpa perbaikan, perlu diwaspadai.
“Kalau dalam beberapa waktu semakin tidak makan, ya bisa jadi (menuju ke arah depresi). Bisa juga dia sedih berkelanjutan, atau suka marah-marah,” jelasnya.
Jadi Support System yang Peduli dan Siap Mendampingi
Jika kamu memiliki teman atau keluarga yang baru saja terkena PHK, menjadi pendengar yang baik adalah langkah awal yang sangat penting. Hadirlah untuk mereka secara emosional, dan perhatikan perubahan kesehariannya.
“Misalnya yang dulunya makannya lahap, tiba-tiba jadi enggak selera makan. Atau yang biasanya aktif, jadi lebih sering menyendiri atau tidur terus. Perubahan-perubahan ini harus diwaspadai,” ungkap Adelia.
Jangan Ragu Libatkan Bantuan Profesional
Jika kamu merasa tidak mampu membantu mereka untuk pulih sendiri, langkah terbaik adalah menyarankan bantuan dari psikolog atau psikiater. Profesional dapat memberikan pendekatan yang tepat agar pemulihan mental bisa berjalan optimal.
PHK memang menjadi pukulan berat dalam hidup seseorang, tapi dengan dukungan yang tepat dan perhatian dari orang-orang terdekat, dampaknya bisa diminimalkan. Jangan remehkan perubahan kecil yang tampak sepele—bisa jadi itu adalah awal dari depresi yang lebih serius.