Pernah Bertanya Kenapa Hotel Tak Pernah Sediakan Guling? Ini Alasannya yang Jarang Diketahui!
Tanggal: 5 Jun 2025 06:38 wib.
Bagi banyak orang Indonesia, tidur sambil memeluk guling sudah menjadi kebiasaan yang melekat erat sejak kecil. Guling bukan sekadar alat bantu tidur, tetapi juga bagian dari kenyamanan dan keintiman saat beristirahat. Namun, ketika menginap di hotel—baik dalam negeri maupun luar negeri—benda satu ini seringkali tidak ditemukan. Mengapa hotel tidak menyediakan guling, padahal banyak tamu yang membutuhkannya?
Pertanyaan ini cukup umum di kalangan wisatawan domestik, terutama yang terbiasa tidur dengan pelukan guling. Jawabannya ternyata cukup kompleks dan melibatkan faktor budaya, kebersihan, hingga standar internasional yang berlaku di dunia perhotelan. Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik ketiadaan guling di kamar hotel dari berbagai perspektif.
1. Guling Adalah Ciri Khas Budaya Indonesia
Salah satu alasan utama mengapa hotel, termasuk di Indonesia sendiri, tidak menyediakan guling adalah karena guling merupakan benda khas budaya lokal yang tidak dikenal secara luas di negara lain. Konon, tradisi menggunakan guling sudah ada sejak masa kolonial Belanda dan terus berlanjut hingga kini.
Meski begitu, di luar Indonesia, guling bukanlah benda umum yang digunakan untuk tidur. Di banyak negara Eropa, Amerika, hingga Asia Timur, masyarakat terbiasa tidur hanya dengan satu atau dua bantal kepala. Karena tidak semua budaya mengenal guling, maka hotel-hotel yang mengikuti konsep internasional juga tidak menyediakannya sebagai fasilitas standar.
Ini juga menjadi alasan mengapa hotel yang tergabung dalam jaringan global jarang sekali, bahkan hampir tidak pernah, menyediakan guling di kamar mereka. Mereka lebih memilih untuk menjaga keseragaman layanan sesuai standar global, daripada menyesuaikan dengan kebiasaan lokal yang tidak bersifat universal.
2. Standar Internasional Fasilitas Hotel
Dalam dunia perhotelan, terdapat standar internasional yang diterapkan secara konsisten, terutama oleh hotel berbintang dan jaringan internasional. Dalam standar ini, perlengkapan kamar seperti tempat tidur, bantal, selimut, dan seprai ditentukan secara rinci. Sayangnya, guling tidak termasuk dalam daftar perlengkapan wajib dalam kamar hotel.
Karena hotel ingin mempertahankan sertifikasi dan reputasi sesuai standar global, mereka cenderung mengikuti format minimalis dan efisien dalam menyiapkan kamar. Itulah mengapa, meskipun berada di Indonesia, banyak hotel tetap tidak menyertakan guling sebagai bagian dari layanan kamar mereka, kecuali diminta secara khusus oleh tamu.
3. Masalah Kebersihan dan Higienitas
Guling seringkali dianggap sebagai barang yang lebih “personal” karena sering bersentuhan langsung dengan kulit, wajah, bahkan bagian tubuh lainnya. Terlebih, beberapa orang memiliki kebiasaan tidur tanpa pakaian lengkap, yang membuat kontak antara tubuh dan guling menjadi lebih intens.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran soal kebersihan, terutama dari sisi manajemen hotel. Meskipun guling bisa dicuci, risiko penularan penyakit kulit atau reaksi alergi tetap ada, apalagi jika tidak dirawat dengan benar. Beberapa tamu bahkan merasa kurang nyaman menggunakan guling yang sudah dipakai orang lain, meski telah diganti sarung dan dicuci bersih.
Dalam industri perhotelan yang sangat menjunjung tinggi kebersihan dan kenyamanan tamu, faktor higienitas sangat menentukan keputusan soal apa saja yang boleh dan tidak boleh tersedia di kamar.
4. Guling Menyebabkan Tempat Tidur Terasa Lebih Sempit
Hotel, terutama yang beroperasi di kota-kota besar dengan ruang kamar terbatas, berusaha memaksimalkan kenyamanan dalam keterbatasan ruang. Dalam kondisi seperti ini, kehadiran guling justru dianggap sebagai gangguan oleh sebagian tamu yang tidak terbiasa menggunakannya.
Guling bisa memakan tempat di atas kasur, terutama jika ukuran tempat tidur tidak terlalu besar. Bagi tamu asing yang tidak mengenal fungsi guling, benda ini bahkan bisa dianggap mengganggu dan mengurangi kenyamanan tidur.
Hotel tentu tidak ingin tamu merasa tidak puas hanya karena adanya perlengkapan tambahan yang tidak dibutuhkan oleh mayoritas pengunjung. Oleh karena itu, banyak hotel memilih untuk tidak menyediakan guling secara default, kecuali atas permintaan khusus.
Apakah Bisa Minta Guling ke Resepsionis?
Jika kamu adalah tipe orang yang sulit tidur tanpa guling, jangan khawatir. Beberapa hotel, khususnya yang lebih fleksibel atau mengutamakan layanan personal, menyediakan guling jika diminta langsung ke resepsionis. Ini biasanya berlaku di hotel-hotel lokal atau berbintang tiga ke atas yang lebih terbuka terhadap kebutuhan tamu domestik.
Namun, sebaiknya tanyakan saat memesan kamar atau saat check-in, agar pihak hotel bisa menyiapkan lebih awal. Jika kamu menginap di hotel budget atau hostel, kemungkinan besar fasilitas ini tidak tersedia sama sekali.
Solusi: Bawa Guling Sendiri?
Bagi yang benar-benar tidak bisa tidur tanpa guling, membawa guling sendiri bisa menjadi solusi paling praktis. Saat ini sudah banyak dijual guling mini atau guling travel yang ringan, bisa dilipat, dan mudah dibawa dalam koper. Pilihan ini cocok untuk kamu yang sering bepergian dan tetap ingin tidur dengan nyaman seperti di rumah sendiri.