Sumber foto: Google

Perempuan Bisa Mandiri dan Berdaya Tanpa Mengabaikan Peran dalam Keluarga

Tanggal: 23 Mei 2025 09:33 wib.
Tampang.com | Kekhawatiran perempuan menjelang pernikahan kerap muncul, terutama soal kehilangan kemandirian dan berdaya. Masih ada pandangan dari sebagian laki-laki yang menginginkan istri hanya mengurus rumah, anak, dan menjalani peran domestik tanpa bekerja atau bahkan melakukan hobi. Namun, hal itu bukan berarti perempuan tidak bisa tetap mandiri sambil menjalankan perannya sebagai istri.

Duta Besar Indonesia periode 2010-2014 untuk Argentina, Paraguay, dan Uruguay, Kartini Sjahrir, menyampaikan bahwa kunci utama adalah negosiasi dalam hubungan rumah tangga. Hal ini disampaikannya dalam dialog inspiratif bertema “Perempuan Berdaya Bangkit untuk Bangsa” yang digelar di Bentara Budaya Art Gallery, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Kartini menjelaskan, setiap pasangan tentu melewati fase “bucin” alias budak cinta saat berpacaran, bahkan saat hubungan mulai serius. Di fase ini, pembicaraan mengenai kehidupan pasca-pernikahan sangat penting karena akan memengaruhi masa depan hubungan.

Bagi perempuan yang ingin tetap berdaya dan mandiri—misalnya dengan tetap berkarier setelah menikah—hal tersebut harus dibicarakan secara terbuka dengan calon suami. “Negosiasi soal kebebasan untuk aktualisasi diri dalam pekerjaan, pendidikan, dan pergaulan itu penting. Pernikahan adalah proses negosiasi antara dua orang,” ujar Kartini.

Lebih lanjut, Kartini menambahkan bahwa negosiasi dalam rumah tangga berlangsung setiap hari. Mulai dari hal sederhana seperti siapa yang mencuci piring hingga memilih menu makan malam, semuanya perlu komunikasi dan kesepakatan bersama.

Namun, toleransi dalam hubungan juga jadi kunci agar rumah tangga langgeng. Kartini menyebutkan, toleransi cenderung menurun seiring waktu jika negosiasi jarang dilakukan, karena pasangan bisa berkembang ke arah berbeda. “Tidak ada yang bisa disalahkan, ini hal wajar. Makanya, toleransi harus selalu dijaga dalam hubungan,” tuturnya.

Pesan penting dari Kartini adalah agar perempuan dan pasangan bisa terus berkomunikasi, bernegosiasi, dan saling toleransi demi membangun keluarga yang harmonis tanpa mengorbankan kemandirian dan pemberdayaan perempuan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved