Penyebab Payudara Nyeri Saat Menyusui
Tanggal: 11 Jul 2025 08:32 wib.
Menyusui adalah proses alami yang penuh manfaat bagi ibu dan bayi, namun tidak jarang disertai dengan rasa nyeri pada payudara. Pengalaman ini bisa sangat mengganggu, bahkan berpotensi membuat ibu memutuskan untuk berhenti menyusui. Penting untuk diketahui bahwa nyeri payudara saat menyusui seringkali bukan kondisi yang normal atau harus ditahan. Mengidentifikasi penyebabnya adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan memastikan pengalaman menyusui yang nyaman.
Perlekatan yang Tidak Tepat
Penyebab paling umum dari nyeri payudara saat menyusui adalah perlekatan bayi yang tidak tepat pada puting payudara. Jika bayi hanya mengisap puting dan bukan sebagian besar area areola, tekanan dan gesekan yang terjadi akan menyebabkan puting lecet, retak, atau terasa sangat sakit. Puting mungkin terlihat gepeng atau seperti lipstick setelah menyusui, menandakan perlekatan yang kurang optimal. Bayi perlu membuka mulut lebar, mengambil payudara hingga areola banyak masuk ke dalam mulutnya, dengan bibir tertarik keluar (dower). Dagu bayi harus menempel pada payudara dan hidungnya bebas. Posisi yang benar adalah kunci untuk meminimalkan nyeri akibat perlekatan yang buruk, karena bayi akan mengisap ASI secara efektif tanpa melukai puting.
Bendungan ASI (Engorgement)
Bendungan ASI atau engorgement terjadi ketika payudara terlalu penuh dengan ASI, seringkali di awal masa menyusui atau saat bayi tidak menyusui sesering yang dibutuhkan. Payudara akan terasa bengkak, keras, hangat, dan nyeri. Kulit payudara mungkin terlihat meregang dan mengkilap. Kondisi ini dapat menyulitkan bayi untuk melekat dengan benar karena payudara yang terlalu keras. Jika tidak diatasi, bendungan ASI dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat atau bahkan mastitis. Penanganan bendungan ASI melibatkan pengosongan payudara secara teratur, baik melalui menyusui langsung, memerah ASI secara manual, atau menggunakan pompa, serta kompres dingin untuk meredakan bengkak.
Saluran ASI Tersumbat (Duct Blockage)
Saluran ASI tersumbat terjadi ketika salah satu saluran susu di payudara tersumbat, mencegah ASI mengalir dengan lancar. Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya benjolan yang nyeri atau area yang terasa keras di payudara. Kulit di atas area yang tersumbat mungkin tampak merah dan terasa hangat. Nyeri yang timbul seringkali terlokalisasi pada satu titik. Penyebabnya bisa karena pengosongan payudara yang tidak tuntas, tekanan pada payudara (misalnya dari bra yang terlalu ketat), atau bendungan ASI yang tidak tertangani. Untuk mengatasinya, penting untuk sering menyusui dari payudara yang tersumbat, memijat area yang tersumbat ke arah puting saat menyusui, dan memastikan posisi serta perlekatan bayi sudah benar.
Mastitis: Infeksi Payudara
Jika saluran ASI tersumbat tidak diatasi, atau jika ada retakan pada puting yang menjadi jalan masuk bakteri, dapat berkembang menjadi mastitis, yaitu infeksi payudara. Gejala mastitis lebih parah dibandingkan saluran tersumbat. Payudara tidak hanya nyeri dan bengkak, tetapi juga disertai demam, menggigil, nyeri otot, dan rasa tidak enak badan seperti flu. Area yang terinfeksi biasanya sangat merah, bengkak, dan panas. Mastitis memerlukan penanganan medis segera, seringkali dengan antibiotik, di samping tetap melanjutkan menyusui untuk membantu mengosongkan payudara dan mencegah abses. Menghentikan menyusui saat mastitis justru dapat memperburuk kondisi.
Sariawan pada Mulut Bayi dan Puting (Thrush)
Infeksi jamur sariawan (thrush) pada mulut bayi juga bisa menjadi penyebab nyeri payudara pada ibu. Jamur Candida albicans yang tumbuh di mulut bayi dapat berpindah ke puting ibu, menyebabkan rasa gatal yang hebat, nyeri terbakar atau menusuk, dan kadang disertai ruam merah mengkilap pada puting dan areola. Nyeri akibat thrush seringkali berlanjut setelah menyusui. Kondisi ini memerlukan pengobatan antijamur untuk ibu dan bayi secara bersamaan, karena jika hanya satu yang diobati, infeksi dapat berulang. Kebersihan yang baik sangat penting untuk mencegah penyebaran jamur.
Vasospasme Puting (Raynaud's Phenomenon)
Pada beberapa kasus, nyeri puting bisa disebabkan oleh vasospasme puting atau fenomena Raynaud. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di puting mengerut secara tiba-tiba setelah menyusui, membatasi aliran darah dan menyebabkan puting berubah warna menjadi putih, diikuti oleh kebiruan dan kemudian kemerahan. Nyeri yang timbul biasanya terasa menusuk atau terbakar, dan dapat bertahan beberapa menit setelah menyusui. Kondisi ini bisa dipicu oleh suhu dingin, stres, atau perlekatan yang tidak sempurna. Menjaga puting tetap hangat setelah menyusui dapat membantu mengurangi gejala vasospasme.
Nyeri payudara saat menyusui adalah masalah yang umum, namun hampir selalu ada penyebab yang dapat diidentifikasi dan diatasi. Mengabaikan nyeri dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan keberlangsungan proses menyusui. Penting bagi ibu untuk tidak ragu mencari bantuan dari konsultan laktasi, dokter, atau tenaga kesehatan yang terlatih dalam hal menyusui.