Sumber foto: iStock

Pentingnya Punya Teman di Kantor: Rahasia Nyaman Kerja dan Sukses Karier yang Jarang Disadari!

Tanggal: 30 Jun 2025 10:14 wib.
Hubungan antar kolega di tempat kerja sering kali dianggap sepele. Namun, semakin bertambahnya usia dan pengalaman, banyak orang mulai menyadari bahwa membangun relasi di lingkungan kerja ternyata sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan bahkan kesuksesan dalam karier.

Stephen Friedman, dosen tamu di York University dan peneliti hubungan kerja, mengungkapkan bahwa pandangannya terhadap pentingnya pertemanan di kantor berubah seiring waktu. Dulu saat masih muda, ia menganggap bahwa hubungan sosial di tempat kerja tidaklah terlalu signifikan. Namun, kini setelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia akademik dan profesional, ia menyadari bahwa lingkungan kerja yang penuh kehangatan dan relasi positif jauh lebih menyenangkan dan produktif.

Dalam tulisannya yang dimuat di The Conversation berjudul “Perlukah Kita Berteman dengan Kolega di Kantor? Ini Kata Riset”, Friedman menantang persepsi umum yang beredar selama lebih dari dua dekade bahwa berteman dengan rekan kerja itu tidak penting. Menurutnya, anggapan itu dapat dimengerti, terutama ketika harus berinteraksi dengan orang yang sulit diajak bekerja sama. Namun, pada kenyataannya, membina hubungan sosial yang sehat di kantor bisa memberikan manfaat besar bagi individu dan tim kerja secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Hubungan di Tempat Kerja

Untuk memahami bagaimana hubungan sosial bisa berdampak positif atau negatif, Friedman membagi pertemanan di tempat kerja menjadi empat kategori utama. Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan manfaat berbeda:



Sahabat Kantor
Ini merupakan bentuk pertemanan paling erat. Hubungan ini ditandai dengan saling percaya, keterbukaan dalam berbagi hal pribadi, dan dukungan emosional yang kuat. Sahabat di kantor biasanya sangat mengenal satu sama lain dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi kerja maupun personal.


Teman Dekat di Kantor
Relasi ini cukup akrab, meski tidak seintens sahabat. Orang-orang dalam kategori ini tetap menjaga hubungan baik meskipun salah satu pihak pindah kerja. Biasanya mereka memiliki komunikasi yang aktif dan saling memberi dukungan.


Teman Kantor Biasa
Ini adalah hubungan sosial standar yang berkembang karena seringnya bertemu dalam lingkungan kerja. Mereka bisa menjadi teman makan siang atau rekan ngobrol santai, namun jarang berbagi hal-hal pribadi. Hubungan ini biasanya tidak berlanjut di luar pekerjaan.


Rekan Sekantor
Interaksi dalam kategori ini sangat minimal. Biasanya hanya sebatas sapa atau basa-basi di lorong kantor. Hubungan ini tidak membawa manfaat emosional atau sosial yang berarti.



Membedakan jenis hubungan ini penting karena tidak semua bentuk pertemanan di kantor akan memberikan dampak yang sama. Dengan memahami kategorinya, seseorang bisa menentukan seberapa dalam ingin berinvestasi dalam hubungan tersebut.

Manfaat Memiliki Teman di Tempat Kerja

Menurut Friedman, membina pertemanan di tempat kerja dapat meningkatkan kreativitas, rasa aman secara psikologis, hingga rasa empati antar karyawan. Jika atasan dan manajemen mampu menciptakan suasana kerja yang mendukung hubungan positif, maka tim akan lebih terbuka secara emosional, adaptif terhadap perubahan, dan rendah hati dalam menghadapi tantangan.

Pasca pandemi, pentingnya pertemanan di lingkungan kerja semakin terasa, terlebih dengan semakin maraknya sistem kerja jarak jauh dan hybrid. Dalam situasi ini, hubungan yang hangat dengan rekan kerja bisa menjadi sumber dukungan emosional yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan produktivitas.

Hubungan yang paling bermanfaat adalah pertemanan yang mendalam seperti sahabat kantor. Meskipun jarang terbentuk karena butuh usaha emosional besar, hubungan ini mampu meningkatkan kepuasan kerja, motivasi, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Namun, bagi yang merasa sulit membangun kedekatan seperti itu, teman dekat dan teman kantor biasa pun sudah cukup memberikan dampak positif. Hubungan ini relatif mudah dikelola dan tidak terlalu melelahkan secara emosional, tetapi tetap bisa meningkatkan suasana kerja yang menyenangkan dan kooperatif.

Risiko dan Tantangan dalam Pertemanan Kerja

Meski bermanfaat, pertemanan di kantor bukan tanpa risiko. Hubungan yang terlalu dekat bisa menimbulkan konflik, terutama saat menyangkut distribusi beban kerja atau perbedaan pendapat dalam tim. Oleh karena itu, penting untuk menjaga batas profesionalisme meski sudah menjalin hubungan yang akrab.

Sementara itu, jika kamu termasuk orang yang tidak cocok dengan beberapa rekan kerja, menjauh bisa menjadi strategi terbaik. Ini bisa dilakukan tanpa harus menciptakan konflik terbuka—cukup menjaga jarak secara profesional namun tetap menjaga kualitas kerja.

Tetapi, terlalu sering menjauh atau enggan menjalin hubungan bisa berdampak negatif. Karyawan yang kurang memiliki teman biasanya merasa pekerjaannya tidak bermakna dan sulit berkembang dalam kariernya. Selain itu, risiko merasa kesepian dan terisolasi akan semakin tinggi, yang bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental dan fisik.

Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Tidak Cocok

Jika kamu berada dalam situasi harus bekerja dengan orang yang tidak kamu sukai, bukan berarti kamu harus menyerah. Salah satu pendekatan yang dianjurkan oleh para pakar adalah menggunakan strategi reframing atau pembingkaian ulang secara positif.

Dengan mengubah cara berpikir dan menafsirkan perilaku rekan kerja tersebut, kamu dapat mengurangi ketegangan emosional dan menciptakan interaksi kerja yang lebih produktif. Misalnya, daripada melihat kolegamu sebagai orang yang menyebalkan, kamu bisa mencoba memahami latar belakang atau tekanan yang mereka hadapi.

Kesimpulan

Pertemanan di kantor bukan hanya sekadar soal berbagi tawa saat istirahat makan siang. Lebih dari itu, hubungan ini bisa meningkatkan produktivitas, memperkuat dukungan emosional, dan membuat pekerjaan terasa lebih bermakna. Dalam dunia kerja modern yang serba cepat dan kompetitif, relasi antarmanusia justru menjadi salah satu fondasi terpenting bagi kinerja tim dan kebahagiaan pribadi.

Maka, tak ada salahnya mulai melihat kolega di kantor bukan hanya sebagai rekan kerja, tapi juga sebagai manusia yang layak untuk diajak berteman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved