Pentingnya Pola Makan Seimbang untuk Mencegah Kolesterol
Tanggal: 10 Jun 2025 11:24 wib.
Dalam kesempatan terbaru, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK (K), seorang ahli gizi klinik ternama di Indonesia, menekankan betapa krusialnya konsumsi daging sebagai sumber protein. Namun, ia menegaskan bahwa seharusnya asupan daging tersebut tetap seimbang dengan nutrisi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
"Daging bisa menjadi penyedia protein yang sangat penting untuk tubuh kita, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, hal itu dapat meningkatkan risiko kolesterol, trigliserida, dan juga asam urat," terang Luciana saat memberikan wawancara di Jakarta, pada Rabu yang lalu.
Momen perayaan Idul Adha sering kali identik dengan banyaknya hidangan berbahan dasar daging merah, yang memang menjadi daya tarik tersendiri. Namun, Luciana mengingatkan masyarakat agar senantiasa waspada terhadap potensi lonjakan kadar kolesterol yang dapat terjadi akibat konsumsi berkelanjutan tanpa memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang.
Sebagai Presiden Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA), Luciana menggarisbawahi pentingnya melengkapi asupan daging dengan karbohidrat yang cukup, serta menambahkan porsi sayuran yang ideal untuk menjaga keseimbangan nutrisi setelah menikmati hidangan daging. Nutrisi dari sayuran sangat penting karena mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain sayuran, konsumsi buah-buahan juga sangat dianjurkan walaupun dalam jumlah yang tidak berlebihan. Buah-buahan kaya akan serat dan fitonutrien yang dapat membantu dalam pengaturan kadar kolesterol.
Perlu dicatat bahwa tidak hanya jenis makanan yang dikonsumsi, tetapi cara pengolahan daging juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan. Menurut Luciana, teknik memasak seperti menggoreng dengan minyak dapat meningkatkan kadar lemak jenuh dan kolesterol jahat, sehingga sebaiknya metode yang digunakan adalah merebus atau mengukus, sambil menghindari bagian daging yang hangus jika dibakar.
Lebih jauh lagi, Luciana yang juga merupakan seorang doktor dari Universitas Indonesia mengingatkan bahwa aktivitas fisik secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Ia mengungkapkan bahwa mengambil waktu 30 menit setiap hari untuk beraktivitas fisik seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang dapat membantu pembakaran lemak dan mempertahankan kadar kolesterol tetap dalam batas yang sehat.
Meskipun banyak yang beranggapan bahwa minuman seperti teh hijau atau infused water dapat memberikan efek instan dalam menurunkan kadar kolesterol, Luciana memberikan penjelasan bahwa proses metabolisme kolesterol dalam tubuh tidak dapat terjadi secara sekejap. "Tubuh membutuhkan waktu untuk mengembalikan kadar kolesterol ke normal, khususnya jika seseorang tetap mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi," pungkasnya.
Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, penting bagi masyarakat untuk selalu mengedepankan pola makan yang seimbang dan berkreasi dalam mengolah makanan agar bisa menikmati hidangan sekaligus menjaga kesehatan tubuh.