Pentingnya Memilih Pembersih Muka Dengan pH Rendah untuk Kulit Sehat

Tanggal: 4 Agu 2025 11:33 wib.
Dokter kulit dan kelamin, Dr. Hafiza Fikri Fadel, Sp.KK, FINSDV, PGC, memberikan rekomendasi penting terkait penggunaan pembersih wajah. Ia menekankan pentingnya memilih pembersih muka yang memiliki pH rendah, yang hampir sama dengan pH alami kulit kita. Sebagai doktor yang berpengalaman dan lulusan Program Spesialis Kulit dan Kelamin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Hafiza menjelaskan bahwa pH kulit yang normal berada dalam kisaran 4,5 hingga 5,5. Ini menunjukkan bahwa kulit kita memiliki tingkat keasaman yang rendah, dan oleh karena itu, pemilihan pembersih yang sesuai sangat krusial untuk menjaga kesehatan kulit.

"Ketika pH produk terlalu asam, bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Maka, penting sekali untuk memilih pembersih yang mendekati pH normal kulit," tutur Hafiza saat di wawancara di Jakarta baru-baru ini.

Untuk memahami lebih lanjut, pH atau Potential of Hydrogen adalah skala yang dipakai untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan. Produk pembersih dengan pH yang rendah ini tidak hanya berfungsi untuk membersihkan, tetapi juga untuk membantu mempertahankan mantel asam, yang merupakan pelindung alami kulit. Dengan kata lain, pembersih wajah yang memiliki pH rendah lebih ramah terhadap lapisan pelindung kulit kita, sehingga mengurangi risiko iritasi.

Lebih jauh, Dr. Hafiza menyatakan bahwa produk pembersih dengan pH rendah ini sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau sedang mengalami permasalahan tertentu. Namun, ia menekankan bahwa pembersih ini juga dapat digunakan oleh pemilik kulit normal asalkan produk tersebut cocok dengan kondisi sebelah kulit dan kebutuhannya.

Selain itu, beliau menghimbau agar kita selalu memperhatikan reaksi kulit setelah menggunakan produk tertentu. Jika kulit mulai menunjukan gejala seperti kemerahan, gatal, atau sensasi terbakar, Dr. Hafiza sangat menyarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Gejala-gejala tersebut adalah tanda bahwa kulit mengalami iritasi.

“Konsultasi dengan dokter adalah langkah awal yang sangat disarankan untuk mendiagnosis kondisi kulit terkini dan mendapatkan perawatan yang tepat,” tambahnya. 

Kadang-kadang, iritasi bisa terjadi akibat kombinasi penggunaan beberapa produk yang tidak sesuai. "Pengguna mungkin tidak tahu bahwa beberapa produk tidak bisa digunakan bersamaan,” ucap Hafiza. Dia menjelaskan bahwa seringkali muncul efek samping yang tidak diinginkan ketika produk yang digunakan tidak kompatibel. Sementara itu, cara penggunaan produk yang kurang tepat juga turut berkontribusi dalam menyebabkan masalah pada kulit. Mengadakan diskusi dengan dokter akan membantu mendapatkan penjelasan yang jelas dan tuntas mengenai perawatan kulit yang tepat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved