Sumber foto: google

Pentingnya Deteksi Dini Gejala Diabetes pada Anak

Tanggal: 25 Jul 2024 08:39 wib.
Dokter anak dan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K) mengungkapkan bahwa sebanyak 75 dari 100 orang, baik anak-anak maupun dewasa, tidak menyadari bahwa mereka terkena diabetes. Menurut dr. Piprim, sangat penting bagi orang tua untuk memahami gejala diabetes pada anak, terutama dengan memahami trias diabetes, yaitu polidipsi, poliuri, dan polifage. "Gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 sebenarnya sama. Anak sering minum, sering kencing, dan sering lapar terus. Maka dari itu, orang tua perlu waspada pada anak-anak yang sering minum, kencingnya banyak, dan terus menerus lapar, apalagi jika anak memiliki kecenderungan menginginkan minuman manis secara terus-menerus. Hal ini dapat menjadi gejala diabetes," ujar dr. Piprim.

Kurangnya pemahaman tentang diabetes pada anak dapat mengakibatkan anak datang untuk berobat dalam fase yang sudah terlalu lanjut bahkan menyebabkan koma. Dengan memahami tiga gejala diabetes tersebut, orang tua dapat mengidentifikasi gejala diabetes pada anak secara dini, sehingga penanganan yang diberikan oleh dokter anak pun dapat dilakukan secara cepat dan tepat.

Selain itu, dr. Piprim juga menegaskan bahwa skrining yang tepat sangatlah penting untuk pemberian obat yang juga tepat sesuai dengan kondisi medis anak. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan melihat kadar C-peptide untuk memeriksa produksi insulin. Jika anak menderita diabetes tipe 1, hasil pemeriksaan C-peptide akan menunjukkan kadar negatif insulin yang mengindikasikan perlunya suntikan insulin. Namun, pada anak dengan diabetes tipe 2, hasil pemeriksaan C-peptide akan menunjukkan kadar positif insulin yang menandakan perlunya perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Pentingnya skrining awal ini juga terkait dengan penanganan yang berbeda pada setiap jenis diabetes. "Kalau ada yang terkena diabetes gula darah tinggi, dia harus segera memastikan apakah diabetes yang dialami adalah tipe 1 atau tipe 2, karena penanganannya akan jauh berbeda. Untuk tipe 1, mutlak harus diberikan insulin bahkan sepanjang hidup," lanjut dr. Piprim.

Selain itu, diabetes tipe 1 pada anak paling sering baru diketahui setelah anak berusia 10 tahun atau saat usia sekolah. Oleh karena itu, deteksi dini sangatlah penting. Deteksi awal bisa dilakukan dengan melakukan medical check-up pada anak, termasuk pemeriksaan gula darah. Menurut dr. Piprim, medical check-up juga penting untuk memantau berbagai penyakit yang diindikasikan oleh orang tua bila anak mengalami gejala yang berbeda dari kondisi biasanya.

Beberapa kondisi yang disarankan untuk melakukan medical check-up pada anak antara lain jika anak mengalami kekurangan berat badan yang signifikan, memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan teman sebayanya, atau menunjukkan perbedaan aktivitas yang mencurigakan seperti sering mengalami sesak napas dan kurang aktif. Menurut dr. Piprim, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan sesuai dengan petunjuk dari dokter anak.

Namun, jika anak tidak menunjukkan keluhan yang berbeda, perkembangan anak bisa dipantau secara mandiri melalui buku KIA atau melalui aplikasi Primaku dari IDAI. Dengan memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi badan anak, orang tua juga dapat memantau perkembangan kecerdasan dan kemampuan anak. Selama tumbuh kembangnya sesuai dengan milestone anak, dr. Piprim menegaskan bahwa medical check-up tidak terlalu diperlukan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved