Pengaruh Buruk Kurang Tidur pada Enam Bagian Vital Tubuh
Tanggal: 4 Agu 2025 11:34 wib.
Tidur merupakan aspek yang sangat krusial bagi kesehatan kita dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai fungsi utama dalam tubuh. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan oleh Hindustan Times, tidur adalah bagian penting dari rutinitas harian kita, yang lebih dari sekadar pilihan — ia merupakan suatu kebutuhan yang wajib dipenuhi.
Menurut Dr. Vikas Mittal, seorang Direktur Pulmonologi di RS CK Birla, New Delhi, tidur memiliki peranan penting sebagai "tombol reset" bagi tubuh. Ketika tidur berkualitas terganggu, berbagai sistem tubuh akan terpengaruh, mulai dari penampilan kulit sampai dengan daya tahan tubuh. Dr. Mittal merekomendasikan agar kita mendapatkan waktu tidur yang optimal, yaitu antara tujuh hingga sembilan jam setiap hari. Dengan cara ini, kita bisa menjaga ketajaman pikiran, kesehatan fisik, dan keseimbangan emosional.
Kurangnya tidur yang berkualitas dapat berdampak buruk pada beberapa bagian tubuh. Pertama, untuk kulit, di mana proses perbaikan dan regenerasi sel biasanya berlangsung maksimal saat kita tidur dengan nyenyak. Tidur yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kulit tampak kusam, muncul lingkaran hitam di sekitar mata, garis-garis halus, serta penuaan dini, yang semuanya disebabkan oleh peningkatan kadar kortisol dan penurunan produksi kolagen. Selain itu, kurang tidur juga dapat memperburuk masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.
Dampak kedua dari kurang tidur adalah pada kesehatan jantung. Selama kita tidur, tubuh bekerja untuk mengatur tekanan darah dan memberikan waktu bagi sistem kardiovaskular untuk beristirahat. Sebaliknya, tidur yang tidak memadai dalam jangka panjang dapat melonjakkan risiko terjadinya hipertensi, serangan jantung, strok, serta masalah irama jantung yang tidak teratur.
Ketiga, mikrobioma usus juga terpengaruh oleh kualitas tidur. Ada hubungan yang erat antara tidur yang berkualitas dan keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada bakteri usus, berdampak pada gangguan pencernaan, perut kembung, serta dorongan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat yang berpotensi meningkatkan berat badan.
Keempat, dampak buruk kurang tidur juga dapat dirasakan oleh otak dan berhubungan erat dengan risiko penyakit Alzheimer. Kualitas tidur yang rendah dapat menurunkan fungsi kognitif, kemampuan pengambilan keputusan, dan daya fokus yang dibutuhkan untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.
Kelima, masalah pada suasana hati dan stabilitas emosi juga berkaitan erat dengan jumlah jam tidur yang kita dapatkan. Kurangnya tidur dapat menyebabkan perasaan cemas, mudah marah, dan bahkan memicu depresi.
Terakhir, kita tidak boleh mengabaikan kaitan antara tidur dan sistem kekebalan tubuh. Saat tidur dengan pulas, tubuh akan memproduksi sitokin, yang berfungsi melawan infeksi, peradangan, serta stres. Tidur yang kurang memadai dapat melemahkan respons imun, sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap flu, infeksi lain, dan memperlambat proses pemulihan dari penyakit. Ini jelas menunjukkan betapa pentingnya menjaga kualitas tidur agar kesehatan kita tetap optimal di berbagai aspek.