Sumber foto: Canva

Pemakaian Bedak pada Bayi, Masih Aman Enggak Sih?

Tanggal: 17 Jul 2025 10:21 wib.
Gambar bayi yang baru selesai mandi, kulitnya harum semerbak, dan ditaburi bedak, mungkin jadi kenangan manis buat banyak orang tua. Bedak bayi memang sudah lama jadi bagian dari ritual perawatan kulit si kecil. Tapi belakangan, muncul banyak pertanyaan dan kekhawatiran: apakah bedak bayi itu sebetulnya masih aman dipakai? Perdebatan ini bukan tanpa alasan, mengingat adanya isu kesehatan yang kadang dikaitkan dengan produk ini. Penting buat kita memahami fakta di baliknya agar bisa memberikan perawatan terbaik untuk kulit sensitif bayi.

Sejarah dan Fungsi Tradisional Bedak Bayi

Dulu, bedak bayi itu dianggap "wajib" banget. Fungsinya utama memang untuk menjaga kulit bayi tetap kering, terutama di lipatan-lipatan kulit seperti leher, ketiak, atau selangkangan, untuk mencegah ruam popok atau iritasi akibat gesekan dan kelembapan. Tekstur bedak yang lembut dan kemampuannya menyerap keringat diyakini bisa bikin bayi merasa lebih nyaman dan segar. Wanginya yang khas juga seringkali dikaitkan dengan aroma "bayi". Kebiasaan ini sudah turun-temurun, jadi wajar kalau banyak orang tua yang masih merasa bedak itu perlu.

Kekhawatiran Kesehatan: Partikel Halus dan Risiko Pernapasan

Namun, kekhawatiran utama yang muncul belakangan ini berkaitan dengan partikel halus yang terkandung dalam bedak bayi. Sebagian besar bedak bayi tradisional terbuat dari talc (talcum powder), sejenis mineral yang digiling sangat halus. Masalahnya, saat bedak ditaburkan, partikel-partikel talc ini bisa beterbangan di udara dan berpotensi terhirup oleh bayi.

Paru-paru bayi masih sangat kecil dan belum berkembang sempurna. Menghirup partikel halus secara terus-menerus bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, bahkan memicu masalah yang lebih serius seperti kesulitan bernapas, batuk kronis, atau asma, terutama pada bayi yang memang sudah punya riwayat alergi atau sensitivitas pernapasan. Beberapa penelitian lama juga sempat mengaitkan talc dengan risiko kanker ovarium pada wanita jika digunakan di area genital, meskipun penelitian modern cenderung tidak menemukan bukti kuat yang konsisten. Namun, ini cukup untuk menimbulkan keraguan dan kekhawatiran.

Selain talc, beberapa bedak bayi juga mengandung parfum yang kuat. Meskipun wanginya menyenangkan, parfum bisa jadi pemicu alergi atau iritasi kulit pada bayi yang super sensitif.

Alternatif yang Lebih Aman dan Rekomendasi Ahli

Melihat potensi risiko yang ada, banyak dokter anak dan organisasi kesehatan merekomendasikan untuk membatasi atau bahkan menghindari penggunaan bedak bayi berbasis talc. Bukan berarti kulit bayi tidak perlu perawatan, tapi ada alternatif yang jauh lebih aman dan efektif:


Krim atau Salep Ruam Popok: Ini adalah pilihan utama untuk mencegah dan mengatasi ruam popok. Produk ini biasanya mengandung zinc oxide atau petroleum jelly yang membentuk lapisan pelindung di kulit, mengunci kelembapan dan mencegah iritasi.
Jaga Kulit Tetap Kering dan Bersih: Kunci utama mencegah ruam adalah memastikan area popok tetap kering dan bersih. Sering-seringlah mengganti popok, bersihkan area genital dengan air bersih (atau tisu bayi bebas alkohol dan pewangi), lalu keringkan dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk bersih sebelum memakaikan popok baru.
Bedak Berbasis Pati Jagung (Cornstarch): Jika memang ingin menggunakan bedak untuk mengurangi gesekan atau kelembapan, beberapa ahli menyarankan bedak berbasis pati jagung. Partikel pati jagung umumnya lebih besar dari talc, sehingga risiko terhirupnya lebih kecil. Namun, tetap harus digunakan dengan sangat hati-hati dan dalam jumlah sedikit.
Ventilasi Udara: Biarkan kulit bayi bernapas. Sebisa mungkin, biarkan bayi tanpa popok untuk beberapa waktu setiap hari agar kulitnya mendapat udara.


Pemakaian bedak bayi, terutama yang berbahan dasar talc, kini tidak lagi dianggap sepenuhnya aman dan sangat dianjurkan untuk dibatasi atau dihindari, terutama pada bayi di bawah satu tahun atau yang memiliki riwayat masalah pernapasan. Prioritas utama adalah menjaga kulit bayi tetap bersih dan kering dengan metode yang minim risiko.

Orang tua diharapkan untuk selalu kritis dan mencari informasi yang valid dari sumber terpercaya seperti dokter anak atau pakar kesehatan. Kesehatan dan keselamatan si kecil adalah yang utama, dan beralih ke praktik perawatan yang lebih aman adalah langkah bijak dalam menghadapi perkembangan pengetahuan medis.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved