Sumber foto: Canva

Olahraga untuk Membetulkan Postur Skoliosis: Mitos dan Realita

Tanggal: 26 Jul 2025 09:33 wib.
Skoliosis, sebuah kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping, seringkali bikin penderitanya merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri. Banyak yang mencari solusi, termasuk lewat olahraga, untuk memperbaiki postur. Namun, penting banget buat memahami kalau olahraga punya peran dan batasan tersendiri dalam penanganan skoliosis. Bukan sekadar gerak, tapi ada pendekatan khusus yang memang dirancang untuk kondisi ini.

Memahami Skoliosis dan Batasan Olahraga

Skoliosis itu kondisi kompleks. Ada banyak jenisnya, tapi yang paling umum adalah skoliosis idiopatik, artinya penyebabnya tidak diketahui. Lengkungan tulang belakang bisa ringan, sedang, sampai parah. Tingkat keparahan ini diukur dengan sudut Cobb.

Nah, di sinilah pentingnya realita: olahraga tidak bisa "membetulkan" atau menyembuhkan skoliosis secara total, terutama untuk lengkungan yang sudah parah. Operasi biasanya jadi pilihan kalau sudut Cobb sudah sangat besar. Namun, olahraga punya peran krusial dalam mengelola skoliosis. Tujuannya bukan menghilangkan lengkungan, melainkan:


Memperkuat otot inti: Otot perut dan punggung yang kuat bisa menopang tulang belakang lebih baik, mencegah lengkungan bertambah parah.
Meningkatkan fleksibilitas: Otot yang kaku bisa memperburuk postur. Olahraga membantu melenturkan area yang tegang.
Mengurangi rasa sakit: Dengan otot yang lebih kuat dan fleksibel, tekanan pada tulang belakang bisa berkurang, sehingga nyeri juga mereda.
Memperbaiki keselarasan postur: Meskipun lengkungan tetap ada, olahraga bisa membantu tubuh bekerja lebih seimbang.
Meningkatkan fungsi pernapasan: Pada kasus skoliosis yang parah, lengkungan bisa menekan paru-paru. Latihan pernapasan bisa membantu.


Jadi, olahraga itu lebih ke manajemen dan peningkatan kualitas hidup, bukan "perbaikan total" layaknya operasi.

Jenis Olahraga yang Direkomendasikan

Bukan sembarang olahraga bisa jadi jawaban buat skoliosis. Beberapa jenis latihan justru bisa memperburuk kondisi jika dilakukan tanpa pengawasan. Latihan yang paling direkomendasikan umumnya berfokus pada penguatan otot penyangga tulang belakang dan peningkatan kesadaran postur tubuh.


Latihan Penguatan Otot Inti: Ini termasuk gerakan yang menguatkan perut dan punggung, seperti plank, bird-dog, atau cat-cow. Otot inti yang kuat adalah fondasi postur yang baik.
Latihan Fleksibilitas dan Peregangan: Peregangan lembut untuk otot punggung, bahu, dan pinggul bisa membantu mengurangi kekakuan akibat skoliosis. Contohnya adalah peregangan samping, child's pose, atau peregangan hamstring.
Renang: Olahraga air sering direkomendasikan karena sifatnya yang low-impact dan melibatkan banyak otot inti tanpa beban gravitasi berlebihan. Gaya punggung atau crawl bisa membantu memperpanjang tulang belakang dan menguatkan otot-otot di sekitarnya.
Yoga atau Pilates: Latihan ini sangat fokus pada keselarasan tubuh, pernapasan, dan penguatan otot inti. Instruktur yang berpengalaman dengan modifikasi untuk skoliosis bisa sangat membantu. Mereka bisa mengajarkan kesadaran tubuh yang baik, yang krusial bagi penderita skoliosis.
Metode Schroth: Ini adalah terapi fisik khusus untuk skoliosis yang diajarkan oleh terapis bersertifikat. Latihan ini berfokus pada koreksi postur tiga dimensi, penguatan otot di sisi cekung lengkungan, dan peregangan di sisi cembung. Metode ini didasarkan pada prinsip asimetri tubuh penderita skoliosis dan perlu panduan profesional.


Penting diingat, sebelum memulai program olahraga apa pun, konsultasi dengan dokter ortopedi atau fisioterapis yang memiliki pengalaman dengan skoliosis sangatlah wajib. Mereka bisa mengevaluasi kondisi lengkungan dan memberikan rekomendasi latihan yang paling aman dan efektif.

Hal yang Perlu Dihindari dan Perhatian Khusus

Ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari atau dilakukan dengan sangat hati-hati oleh penderita skoliosis, terutama jika lengkungannya signifikan. Olahraga yang melibatkan gerakan memutar tulang belakang secara paksa, impact tinggi, atau angkat beban berat tanpa teknik yang benar bisa memperburuk kondisi. Contohnya angkat beban berat dengan posisi punggung yang salah, atau gerakan senam akrobatik yang ekstrem.

Selain itu, kesadaran tubuh dan konsistensi adalah kunci. Latihan harus dilakukan secara teratur dan dengan teknik yang benar. Mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan gerakan yang menimbulkan nyeri adalah hal yang utama. Skoliosis adalah kondisi kronis yang butuh penanganan jangka panjang, dan olahraga adalah bagian dari gaya hidup sehat untuk mengelolanya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved