Nutrisi dan Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci Penting dalam Menentukan Keberhasilan Program Bayi Tabung

Tanggal: 26 Jul 2025 09:08 wib.
Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu alternatif medis yang umum dipilih oleh pasangan yang mengalami gangguan kesuburan. Namun, keberhasilan prosedur ini tidak hanya bergantung pada teknologi dan penanganan medis saja. Menurut para ahli, salah satu faktor penting yang turut memengaruhi keberhasilan program bayi tabung adalah penerapan pola hidup sehat, khususnya melalui pengaturan pola makan yang seimbang dan bernutrisi tinggi.

Seperti dilansir oleh Hindustan Times pada Jumat, sejumlah faktor gaya hidup seperti pola tidur, tingkat stres, serta asupan gizi harian, memegang peranan signifikan terhadap efektivitas program IVF. Konsultan obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Apollo, Seshadripuram, Bengaluru, Dr. Sahana KP, menegaskan bahwa sebelum menjalani program bayi tabung, pasangan perlu memastikan bahwa kondisi tubuh mereka berada dalam keadaan optimal. Hal ini mencakup pengaturan berat badan ideal, indeks massa tubuh (IMT) yang sehat, serta kualitas dan kuantitas sperma maupun oosit (sel telur) yang baik.

Ia menjelaskan bahwa tubuh membutuhkan kecukupan nutrisi dari berbagai jenis zat gizi makro dan mikro untuk mendukung proses reproduksi yang sehat. Zat gizi makro meliputi karbohidrat, protein, dan lemak sehat, sedangkan zat gizi mikro meliputi vitamin dan mineral yang memiliki peran khusus dalam mendukung kualitas reproduksi.

Dalam hal karbohidrat, Sahana menyarankan agar pasangan lebih banyak mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan beras merah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti roti putih, nasi putih, dan makanan manis olahan sebaiknya dikurangi karena dapat memicu lonjakan gula darah dan mengganggu keseimbangan hormon.

Untuk memenuhi kebutuhan protein, ia merekomendasikan sumber protein nabati seperti lentil, kacang polong, buncis, kedelai, serta biji-bijian seperti chia seed dan biji labu. Meski protein hewani seperti daging dan telur tetap dapat dikonsumsi, namun porsi protein nabati sebaiknya ditingkatkan karena dianggap lebih aman dan minim risiko inflamasi.

Ikan laut seperti salmon, tuna, dan sarden juga dianjurkan karena mengandung DHA (docosahexaenoic acid), asam lemak omega-3 yang penting dalam mendukung perkembangan otak janin sejak masa awal kehamilan.

Di sisi lain, konsumsi lemak jenuh dan lemak trans seperti yang ditemukan dalam makanan cepat saji, makanan ringan kemasan, produk panggang komersial, serta kentang goreng dan mayones, sangat tidak disarankan. Lemak sehat yang baik untuk program IVF bisa diperoleh dari sumber alami seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat, dan minyak biji anggur, yang diyakini membantu menjaga kestabilan hormon dan meningkatkan kualitas sel telur.

Selain nutrisi makro, asupan mikronutrien juga harus diperhatikan secara saksama. Dr. Sahana menekankan pentingnya asam folat, Vitamin B6, dan Vitamin B12 yang berperan dalam mendukung pertumbuhan otak janin dan mencegah kelainan tabung saraf. Sumber terbaik dari vitamin tersebut dapat diperoleh melalui sayuran berdaun hijau, buah-buahan, dan aneka jenis kacang.

Kecukupan Vitamin D juga tidak kalah penting karena berkaitan dengan kualitas sel telur yang diproduksi tubuh. Asupan vitamin ini bisa dipenuhi melalui produk olahan susu, telur, paparan sinar matahari pagi, serta suplemen tambahan bila diperlukan. Antioksidan lain seperti Vitamin C, Vitamin E, zinc, kalsium, magnesium, dan selenium juga sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas sperma dan kesehatan sistem reproduksi secara keseluruhan.

Tak hanya asupan makanan, konsumsi kafein dan alkohol juga perlu dikendalikan. Dr. Sahana menyarankan agar konsumsi kopi tidak melebihi 200 mg kafein per hari karena dosis berlebih dapat memengaruhi proses kehamilan secara negatif. Alkohol, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau secara kronis, sangat tidak dianjurkan bagi pasangan yang sedang menjalani program bayi tabung.

Kebiasaan merokok dan penggunaan narkotika juga termasuk faktor yang bisa secara signifikan menurunkan peluang keberhasilan IVF, baik pada pria maupun wanita. Oleh sebab itu, gaya hidup sehat, termasuk berhenti merokok dan menjauhi zat adiktif, merupakan komitmen penting yang perlu diambil oleh pasangan sebelum dan selama menjalani program reproduksi berbantu ini.

Dengan memperhatikan asupan gizi, menjaga gaya hidup sehat, serta menghindari zat-zat yang membahayakan kesuburan, peluang keberhasilan program bayi tabung dapat meningkat secara signifikan. Komitmen dari kedua pasangan dalam menjalankan pola hidup sehat menjadi fondasi penting untuk mewujudkan impian memiliki buah hati melalui prosedur medis ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved