Nge-Vape Mengawali Para Remaja Untuk Merokok Sungguhan Sebanyak 2 Kali Lipat

Tanggal: 3 Okt 2017 16:23 wib.
Studi dari University of Waterloo dan Wake Forest School of Medicine menemukan bahwa siswa di kelas 7 sampai 12 yang telah mencoba rokok elektronik akan membawa mereka pada kebiasaan merokok tembakau sebanyak 2,16 kali dari remaja umumnya.

"Karena ada rokok elektronik yang beredar di pasaran, ada perdebatan tentang apakah penggunaan mereka dapat menyebabkan merokok," kata Bruce Baskerville, rekan penulis studi dan seorang peneliti di Propel Center for Population Health Impact di University of Waterloo. "Jawaban di kalangan remaja adalah ya."



Dengan menggunakan data dari Survei Tembakau, Alkohol dan Narkoba, studi tersebut menemukan hampir 10 persen siswa di kelas 7 sampai 12 dilaporkan pernah menggunakan e-cigarette.

Rokok elektronik bisa mengandung nikotin tapi tidak banyak zat berbahaya yang diproduksi oleh tembakau merokok, seperti tar atau karbon monoksida. Produk ini bekerja melalui sistem yang dihirup dengan inhalasi yang memanaskan larutan untuk menciptakan aerosol yang dapat dihirup, yang sering dikenal sebagai uap.

"Sementara bukti awal menunjukkan bahwa rokok elektronik mengandung lebih sedikit bahan kimia beracun daripada rokok tradisional, temuan kami menunjukkan bahwa potensi peningkatan penggunaan rokok yang berbahaya dapat terjadi karena penggunaan rokok terus meningkat di kalangan populasi remaja," kata Baskerville.

Peraturan provinsi untuk rokok elektronik berbeda-beda di seluruh negeri. Di Ontario, Electronic Cigarettes Act mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016 dan melarang penjualan e-cigarette kepada siapa pun yang berusia di bawah 19 tahun.

"Studi ini mendukung pembatasan akses rokok ke anak di bawah umur, yang telah terbukti memiliki risiko tinggi untuk memulai merokok," kata Baskerville. "Diperlukan lebih banyak penelitian di Kanada mengenai faktor risiko tambahan serta data longitudinal untuk mengevaluasi hubungan kompleks antara penggunaan rokok dan penggunaan rokok pada masa remaja."

Tembakau tetap menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah di Kanada. Penelitian ini dipublikasikan di Preventive Medicine.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved