Musik dan Otak: Bagaimana Musik Meningkatkan Kesehatan dan Kebahagiaan
Tanggal: 17 Jan 2025 23:42 wib.
Bermain musik tidak hanya sekadar hobi, tetapi juga memberikan dampak positif pada kesehatan manusia. Hal ini disorot dalam acara bertajuk "Music and Brain: How Does Music Influence the Brain and Health?" yang diadakan di Kura-kura Bali, Denpasar, pada Minggu, 12 Januari 2025.
Dalam acara tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, mengungkapkan bagaimana musik dapat berkontribusi pada kesehatan tubuh dan kesejahteraan emosional manusia.
Teknologi fNIRS: Menjelajahi Aktivitas Otak Saat Bermusik
Acara ini menghadirkan teknologi canggih bernama Functional Near-Infrared Spectroscopy (fNIRS) yang dirancang untuk mengukur aktivitas otak. Perangkat tersebut dibawa oleh Xiaoqin Wang, Direktur Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence dari Tsinghua University, China. Alat ini memungkinkan peneliti untuk memantau bagaimana berbagai bagian otak bekerja ketika seseorang bermain musik atau bernyanyi.
“Teknologi ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana musik memengaruhi otak manusia. Ini bukan hanya alat penelitian, tetapi juga peluang untuk memahami bagaimana musik dapat mendukung kesehatan,” ungkap Stella Christie.
Dampak Musik Terhadap Kesehatan dan Stres
Dalam sesi demonstrasi, staf khusus Presiden, Yovie Widianto, menyampaikan bagaimana musik mampu membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup. “Musik memengaruhi emosi kita, dan emosi ini secara langsung berdampak pada kesehatan tubuh,” ujar Yovie. Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan atau memainkan musik dapat memperbaiki suasana hati, menurunkan tingkat stres, dan bahkan meningkatkan fungsi kognitif.
Giring Ganesha, Wakil Menteri Kebudayaan, juga menjadi bagian dari eksperimen. Ia mengenakan alat fNIRS sambil menyanyikan beberapa lagu populer seperti Hapus Aku, Laskar Pelangi, dan Fix You. Hasil pengukuran menunjukkan bagaimana otaknya merespons setiap lagu, dengan bagian frontal cortex yang menunjukkan aktivitas beragam saat bernyanyi. Menariknya, ketika Giring menyanyikan lagu yang sudah ia hafal, aktivitas di bagian tersebut justru menurun, menandakan otak bekerja lebih otomatis.
Musik sebagai Bagian Identitas dan Teknologi Masa Depan
Acara ini juga menekankan pentingnya integrasi antara sains, teknologi, dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Stella menegaskan bahwa musik adalah bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. “Dengan menggabungkan musik tradisional dan teknologi canggih, kita dapat menciptakan generasi unggulan yang memahami sains dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami,” tambahnya.
Ke depan, pemerintah berencana memperluas kegiatan serupa ke berbagai kota di Indonesia. Salah satu tujuannya adalah mengenalkan sains kepada masyarakat melalui pendekatan yang lebih kreatif, seperti penggunaan musik tradisional yang diintegrasikan dengan teknologi fNIRS.
Pengalaman Langsung dan Wawasan Baru
Selain demonstrasi oleh Giring, peserta acara juga diajak memahami bagaimana musik tidak hanya memengaruhi pemain, tetapi juga pendengar. Saat Giring menyanyi, perangkat fNIRS menunjukkan bagaimana otak pendengar merespons, membuktikan bahwa pengalaman mendengarkan musik memiliki dampak yang signifikan pada aktivitas otak.
“Musik adalah alat yang luar biasa. Ia dapat menenangkan, membangkitkan semangat, dan bahkan menyembuhkan,” ujar Xiaoqin Wang. Hasil eksperimen ini memberikan bukti kuat bahwa musik memiliki peran penting dalam kesehatan mental dan fisik manusia.