Sumber foto: Pinterest

Multitasking Bikin Keren atau Malah Bikin Kosong?

Tanggal: 6 Mei 2025 13:34 wib.
Di era digital saat ini, multitasking tampaknya menjadi kemampuan yang sangat dihargai. Banyak orang menganggap bahwa mampu menangani beberapa tugas sekaligus adalah tanda dari produktivitas yang tinggi. Namun, benarkah demikian? Apakah multitasking benar-benar bikin keren atau justru membuat kita merasa kosong?

Multitasking adalah kemampuan untuk melakukan lebih dari satu tugas pada waktu bersamaan. Misalnya, seseorang dapat menjawab email sambil menelepon, atau mengerjakan laporan sambil mendengarkan musik. Dalam pandangan sebagian orang, multitasking dapat meningkatkan produktivitas, membuat mereka merasa lebih efisien dan modern. Di dunia kerja, terkadang kemampuan ini dianggap sebuah keunggulan yang mampu mengesankan atasan.

Namun, ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa multitasking dapat mengurangi fokus dan produktivitas secara keseluruhan. Ketika seseorang berusaha melakukan banyak tugas sekaligus, otak sebenarnya beralih dari satu tugas ke tugas lainnya, yang sering kali menyebabkan gangguan kognitif. Dalam banyak kasus, hasil yang diperoleh dari multitasking justru lebih rendah dibandingkan jika pekerjaan dilakukan satu per satu. Waktu yang terbuang untuk beradaptasi kembali ke setiap tugas dapat menyebabkan penurunan kualitas kerja.

Salah satu dampak negatif dari multitasking adalah hilangnya fokus. Ketika kita terbagi antara beberapa tugas, perhatian kita tidak sepenuhnya terfokus pada satu hal. Hal ini bisa menyebabkan kita melewatkan detail penting atau membuat kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil akhir pekerjaan. Dalam jangka panjang, kehilangan fokus ini bisa menyebabkan stres dan kelelahan mental.

Sebagai alternatif, banyak pakar merekomendasikan pendekatan yang lebih terfokus, seperti melakukan satu tugas pada satu waktu. Dengan cara ini, kita dapat memaksimalkan produktivitas, menjadikan setiap pekerjaan lebih efektif. Fokus pada satu tugas memberi kita kesempatan untuk mendalami pekerjaan tersebut sepenuhnya, sehingga menghasilkan kualitas yang lebih baik daripada sekadar cepat selesai.

Dalam dunia yang semakin cepat dan serba digital, sering kali sulit untuk menahan godaan multitasking. Media sosial, notifikasi ponsel, dan berbagai aplikasi membuat kita merasa perlu untuk selalu terhubung. Namun, tindakan ini bisa menjebak kita dalam siklus kesibukan tanpa benar-benar menyelesaikan sesuatu yang berarti. Kita mungkin terlihat sibuk, tetapi pada akhirnya, hasil yang didapat tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.

Sementara itu, beberapa orang dapat berargumen bahwa ada situasi di mana multitasking bermanfaat. Dalam jenis pekerjaan tertentu, seperti layanan pelanggan atau pekerjaan yang bersifat repetitif, melakukan beberapa tugas sekaligus mungkin dapat meningkatkan efisiensi. Namun, ini biasanya berlaku hanya jika tugas-tugas tersebut tidak membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi.

Di sisi lain, jika kita menginginkan hasil yang berkualitas, fokus tetap menjadi kunci utama. Produk yang bagus dan ide-ide inovatif sering muncul dari pemikiran mendalam dan keterlibatan penuh dalam satu tugas. Ketika kita memberi diri kita waktu untuk menyelesaikan satu pekerjaan sebelum beralih ke yang berikutnya, kita memberi kesempatan bagi kreativitas dan pemikiran kritis untuk berkembang.

Dengan demikian, walaupun multitasking mungkin terlihat keren dan modern, esensi produktivitas sejati terletak pada kemampuan kita untuk fokus. Kualitas pekerjaan yang kita hasilkan sering kali lebih berharga daripada kuantitas tugas yang kita selesaikan. Jika kita ingin mencapai hasil terbaik dalam hidup, kemungkinan besar kita harus lebih menghargai kekuatan fokus daripada ketangkasan dalam beralih dari satu tugas ke tugas lainnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved