Minuman Kemasan Tidak Menjadi Penyebab Utama Penyakit Ginjal

Tanggal: 28 Mei 2025 11:25 wib.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A., Subsp.Nefro(K), menegaskan bahwa minuman berperisa yang dikemas dalam botol atau kaleng tidak dapat dianggap sebagai penyebab utama kerusakan fungsi ginjal. Dalam penjelasannya yang disampaikan melalui wawancara di Gedung IDAI di Jakarta, Eka menjelaskan bahwa keberadaan minuman-minuman tersebut yang sudah mendapatkan izin edar dari otoritas berwenang tidak secara langsung berkontribusi terhadap gangguan fungsi ginjal. 

Eka mengingatkan bahwa kerusakan fungsi ginjal cenderung dipicu oleh faktor-faktor lain, dengan obesitas sebagai salah satu faktor utama. "Penyakit ginjal memiliki banyak sumber, dan salah satunya adalah faktor genetik. Namun, penyebabnya kadang sulit dipastikan. Fungsi ginjal bisa saja terganggu sejak dalam kandungan dan jika tak mendapat penanganan yang tepat, dapat berkembang menjadi risiko tinggi untuk penyakit ginjal kronis," ungkapnya.

Selain itu, penyakit ginjal sering kali berkaitan dengan kondisi kesehatan lainnya yang lebih umum, seperti hipertensi dan obesitas. Minuman berpemanis dalam kemasan memang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, termasuk kerusakan pada ginjal, jika terdapat unsur kontaminasi. Akan tetapi, untuk memastikan hubungan langsung antara konsumsi minuman tersebut dengan gangguan ginjal, diperlukan penelitian yang ekstensif pada populasi yang mengonsumsinya, apalagi jika kontaminasi tersebut tidak terjadi secara luas.

Eka juga menjelaskan bagaimana obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami diabetes dan hipertensi, yang semestinya tidak diabaikan karena dapat merusak ginjal secara perlahan. Gaya hidup yang kurang aktif pada anak-anak berkontribusi dalam menciptakan masalah obesitas, sehingga mempengaruhi keadaan kesehatan mereka secara keseluruhan, termasuk fungsi ginjal.

Ia menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat agar fungsi ginjal tetap terjaga dengan baik. Hal ini mencakup dorongan untuk lebih aktif berolahraga dan memperhatikan asupan cairan. Apabila anak mengalami gejala berat seperti muntah yang berkepanjangan sampai mengalami dehidrasi, merupakan tanda untuk segera mencari bantuan medis.

“Hal terpenting adalah menjaga asupan cairan yang cukup. Ginjal kita akan berfungsi dengan optimal apabila cairan yang kita konsumsi berada dalam jumlah yang memadai,” tambah Eka. Dengan perhatian dan kesadaran terhadap kesehatan, kita dapat melindungi fungsi ginjal dan mendukung kesehatan jangka panjang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved