Sumber foto: google

Menyiasati Pola Makan dan Kesehatan Usus: Mendukung Penyembuhan dengan Nutrisi

Tanggal: 18 Jul 2024 12:10 wib.
Ditulis laman Hindustan Times, Selasa (16/7), Dr. Subrata Das, HOD spesialis Penyakit Dalam dan Diabetologi di Rumah Sakit Sakra World di Bengaluru, berbagi mengenai pentingnya mengonsumsi makanan tinggi nutrisi untuk menjaga kesehatan dan melindungi tubuh dari penyakit karena komponennya berfungsi secara sinergis dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh suplemen. 

Menurut Dr. Subrata Das, mikrobioma usus, yang merupakan populasi bakteri dan mikroorganisme lain yang hidup di saluran pencernaan manusia, memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Pengelolaan pola makan yang sehat dan menyeimbangkan keseimbangan bakteri yang sehat di usus dapat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan dan menjaga kesehatan secara menyeluruh. Ia juga menekankan bahwa menjaga keseimbangan bakteri yang sehat, yang dikenal sebagai homeostasis, sangatlah penting. Sebaliknya, ketidakseimbangan, yang dikenal sebagai disbiosis, dapat menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit radang usus, obesitas, kanker, dan autisme.

Dr. Subrata Das juga menyoroti betapa pentingnya mikrobioma usus yang mengandung triliunan bakteri, virus, dan jamur dalam mencerna dan mendukung fungsi imunologi, jantung, serta otak. Mikrobioma usus, yang utamanya ditemukan di usus besar, mencakup lebih banyak sel bakteri daripada sel manusia dan secara efektif berfungsi sebagai organ tambahan.

Dr. Subrata Das juga menegaskan bahwa pola makan yang sehat dapat mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu, serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Namun, ia juga menunjukkan bahwa pola makan saja tidak dapat menggantikan perawatan medis, karena faktor genetika, gaya hidup, dan lingkungan juga berperan penting dalam kesehatan.

Selain itu, Dr. Rajeshwari Panda, HOD - Departemen Nutrisi dan Diet di Rumah Sakit Medicover di Navi Mumbai, menyampaikan bahwa keputusan untuk mengonsumsi antibiotik saat sakit sangat tergantung pada sifat penyakit tersebut. Ia menekankan bahwa antibiotik efektif melawan infeksi bakteri tetapi tidak mengobati infeksi virus. Mengonsumsi antibiotik secara tidak perlu dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam tubuh, termasuk mikrobioma usus.

Ia juga mengingatkan bahwa ketika mengalami mual, muntah, atau diare, fokus pada konsumsi cairan bening atau makanan yang mudah dicerna hingga gejala membaik sangat penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dan mendapatkan asupan makanan yang dibutuhkan.

Sementara itu, kesehatan mikrobioma usus dapat memengaruhi berbagai aspek kesejahteraan. Faktor-faktor seperti pola makan, stres, pengobatan, dan gaya hidup dapat memengaruhi kesehatan usus. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut dalam menjaga kesehatan usus dan mendukung proses penyembuhan tubuh.

Dr. Rajeshwari menekankan bahwa meskipun mendukung proses penyembuhan alami tubuh dan menjaga kesehatan usus itu penting, pendekatan untuk mengelola penyakit harus disesuaikan dengan kondisi spesifik dan saran medis. Oleh karena itu, mencari panduan dari tenaga kesehatan profesional guna memastikan langkah yang tepat untuk pulih dan menjaga kesehatan usus serta secara keseluruhan sangatlah penting.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved