Menjaga Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Infeksi Virus HPV pada Wanita
Tanggal: 7 Agu 2024 09:02 wib.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis onkologi, dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, Sp.OG(K)Onk, menjelaskan bahwa gaya hidup sehat dapat membantu perempuan menghindari infeksi virus human papilloma (HPV), yang merupakan penyebab utama kanker serviks.
Dalam sebuah diskusi kesehatan mengenai kanker serviks yang diadakan secara daring di Jakarta pada hari Selasa, Kartiwa menekankan pentingnya gaya hidup sehat, olahraga yang rutin, deteksi dini, dan vaksinasi sebagai langkah-langkah pencegahan utama.
Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV yang menginfeksi leher rahim wanita. Tanpa gaya hidup sehat, seperti kurang olahraga atau pola makan tidak sehat, risiko infeksi HPV dapat meningkat. Virus ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan berpotensi berkembang menjadi kanker jika tidak ditangani dengan baik. Deteksi infeksi HPV dapat dilakukan melalui pemeriksaan leher rahim menggunakan pap smear atau tes IVA.
Menurut Kartiwa, HPV bukanlah virus yang diturunkan secara genetik, sehingga penting untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan untuk mencegah infeksi. Ia menegaskan bahwa HPV dapat ditemukan di berbagai tempat dan bisa bertahan di lingkungan selama beberapa minggu. Oleh karena itu, menjaga kebersihan pribadi merupakan langkah penting dalam menghindari infeksi HPV.
Di Indonesia, kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak yang terkait dengan kehamilan, dengan sekitar 250.000 kematian berdasarkan data dari WHO.
Meskipun virus HPV dapat menginfeksi pria juga, kasus infeksi pada pria jauh lebih sedikit. Infeksi HPV pada pria dapat menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker organ genital pria.
Untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks, pemerintah Indonesia menargetkan bahwa pada tahun 2027, 90 persen anak perempuan berusia 15 tahun akan mendapatkan imunisasi HPV secara gratis. Masyarakat diimbau untuk aktif mencari informasi mengenai imunisasi HPV dan memastikan anak perempuan mereka mendapatkan vaksinasi tersebut guna mengurangi risiko infeksi HPV.
Bagi mereka yang sudah menikah, deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui pemeriksaan pap smear atau tes IVA setiap satu hingga dua tahun sekali. Pemeriksaan ini sudah ditanggung oleh BPJS, sehingga mempermudah akses bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini.