Meningkatkan Kesadaran tentang Vitiligo: Langkah C Derma Menghadapi Stigma Sosial

Tanggal: 19 Jun 2025 23:03 wib.
C Derma berinisiatif untuk memberikan edukasi mengenai vitiligo dalam rangka menyambut perayaan bulan vitiligo sedunia. Tujuan dari program ini adalah untuk mendobrak stigma yang sering mereka alami di kalangan masyarakat. 

Dr. Maureen Situmeang, seorang Dokter Spesialis Dermatologi dan Estetika di C Derma, menjelaskan bahwa vitiligo merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh para dokter di bidang dermatologi. Menurutnya, dampak vitiligo tidak hanya terlihat dari segi fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup serta tingkat kepercayaan diri pasien. 

“Dalam kasus vitiligo, kami telah mengembangkan terapi yang tepat guna, yang menargetkan area bercak kulit tanpa memberikan efek samping negatif pada kulit yang sehat. Ini adalah langkah penting untuk meminimalisir stigma yang ada,” ungkap dr. Maureen. 

Momen bulan vitiligo sedunia ini dimanfaatkan oleh C Derma untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit ini, mengurangi stigma yang sering mengikutinya, serta mendorong penelitian dan perawatan bagi mereka yang menderita vitiligo. 

Vitiligo sendiri merupakan suatu kondisi kelainan pada pigmentasi kulit yang ditandai dengan hilangnya melanin, yang menyebabkan munculnya bercak-bercak putih pada kulit yang sangat kontras dengan warna asli kulit. Menurut publikasi ilmiah di Indonesia, prevalensi vitiligo berkisar antara 0,2% hingga 2%, serupa dengan angka prevalensi di tingkat global. Menariknya, vitiligo sering kali terlihat pada usia muda, dengan rata-rata usia kemunculan pertama kali sekitar 7,3 tahun. 

Selama bulan vitiligo ini, masyarakat didorong untuk aktif membagikan informasi edukatif melalui platform media sosial, mengikuti kampanye kesadaran terkait vitiligo, serta memberikan dukungan kepada organisasi atau klinik yang berfokus pada penelitian dan perawatan penyakit ini. 

Salah satu orang tua dari seorang pasien C Derma, Aloysius Wahyu, menceritakan pengalaman keluarganya ketika bercak vitiligo pertama kali muncul pada kulit putrinya yang baru berusia lima tahun. Awalnya, mereka hanya mengandalkan salep yang diresepkan oleh dokter di rumah sakit, namun tidak ada perubahan signifikan, bahkan bercak tersebut semakin melebar. 

Setelah berkonsultasi dan menjalani terapi kombinasi di C Derma, kondisi putrinya mengalami perbaikan yang signifikan, dan bercak putih tersebut tidak muncul lagi. Menurut Aloysius, keberhasilan perawatan ini sangat ditentukan oleh komitmen keluarga dalam menjalani terapi secara rutin dan konsisten demi kesehatan dan kenyamanan hidup anak mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved