Menikah di KUA: Pilihan Simpel Generasi Milenial dan Gen Z yang Bikin Hemat dan Tetap Sah
Tanggal: 28 Jun 2025 09:26 wib.
Menikah merupakan momen penting yang biasanya diwarnai pesta besar dan acara meriah. Namun, tren baru dari generasi milenial dan Gen Z justru menunjukkan kecenderungan memilih pernikahan yang sederhana dan praktis dengan melangsungkan akad nikah langsung di Kantor Urusan Agama (KUA). Pilihan ini bukan hanya soal keterpaksaan, tapi juga alasan rasional untuk menghindari biaya tinggi dan tekanan sosial menggelar acara mewah.
Fenomena ini mulai viral saat pandemi COVID-19 yang membatasi kerumunan besar. Banyak pasangan muda yang terpaksa membatalkan resepsi pernikahan dan memilih jalur akad nikah resmi di KUA, sehingga tetap sah di mata hukum tanpa harus melanggar protokol kesehatan. Namun seiring waktu, gaya menikah simpel ini berubah menjadi tren baru yang makin diminati, terutama oleh pasangan yang ingin memprioritaskan stabilitas finansial ketimbang pamer pesta ().
Kisah Inspiratif dari Komika Yono Bakrie
Salah satu contoh terbaru datang dari komika Yono Bakrie dan Vini Caroline yang memilih menikah di KUA tanpa mengadakan resepsi. Lewat akun Instagramnya, Yono menyampaikan bahwa mereka memilih konsep sederhana agar pernikahan menjadi sesuatu yang personal dan fokus pada hubungan, bukan pada kemewahan acara.
Ia juga menyampaikan bahwa tidak mengundang tamu bukan karena tidak ingin berbagi kebahagiaan, tapi karena memang sengaja tanpa pesta, berharap kesederhanaan itu menjadi jati diri keluarga kecil mereka (). Ini menjadi contoh nyata bagaimana menikah di KUA bisa jadi solusi praktis sekaligus bermakna.
Keunggulan Menikah di KUA: Lebih Hemat dan Sah Secara Hukum
Menurut Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014, menikah di KUA pada hari dan jam kerja tidak dipungut biaya alias gratis. Namun, jika akad nikah dilangsungkan di luar KUA atau di luar jam kerja, ada biaya resmi sebesar Rp 600.000 (). Dengan catatan, pasangan harus memenuhi semua persyaratan dan melengkapi dokumen seperti surat pengantar nikah dari kelurahan, fotokopi KTP, KK, akta lahir, pas foto, dan surat rekomendasi nikah apabila menikah di luar domisili. Calon pengantin juga wajib mengikuti bimbingan perkawinan (Bimwin).
Pilihan nikah di KUA bukan sekadar hemat, tapi juga resmi dan sah di mata hukum agama dan negara. Hal ini tentu jadi daya tarik besar bagi pasangan muda yang ingin menikah tanpa harus menanggung beban utang atau biaya besar akibat pesta pernikahan.
Perubahan Pola Pikir dan Budaya
Meskipun pernikahan di KUA semakin populer, masih ada tantangan budaya di beberapa daerah. Pernikahan seringkali dianggap sebagai ajang berkumpul dan mempererat hubungan antar dua keluarga besar. Oleh karena itu, tren menikah tanpa pesta atau dengan acara sederhana masih terkendala adat dan ekspektasi sosial yang menginginkan acara besar dan meriah.
Namun, semakin banyak pasangan muda yang mulai mengedepankan value seperti stabilitas finansial, kenyamanan, dan kepraktisan dibanding gengsi sosial atau tradisi pesta besar. Mereka melihat pernikahan sebagai awal sebuah komitmen hidup, bukan sekadar ajang unjuk kemewahan ()
Manfaat Praktis dan Finansial dari Menikah di KUA
Penghematan Biaya Signifikan
Biaya pernikahan besar bisa menguras tabungan, bahkan memicu utang. Dengan menikah di KUA, pengeluaran dapat ditekan, sehingga dana bisa dialokasikan untuk kebutuhan rumah tangga atau investasi masa depan.
Sah Secara Hukum dan Agama
Akad nikah di KUA sudah diakui negara dan agama, sehingga tidak perlu khawatir soal legalitas pernikahan.
Fokus pada Kehidupan Pasca Nikah
Tanpa terjebak persiapan pesta rumit, pasangan bisa lebih fokus membangun keluarga, mengelola keuangan, dan merencanakan masa depan bersama.
Mudah dan Praktis
Proses di KUA relatif cepat dan tanpa kerumitan acara besar yang butuh persiapan panjang dan koordinasi banyak pihak.
Tips Menikah Sederhana yang Bermakna
Syukuran di Rumah
Mengadakan acara kecil di rumah dengan keluarga inti bisa menjadi alternatif yang hangat dan bermakna.
Dokumentasi Kenangan
Meski tanpa pesta besar, pastikan ada dokumentasi seperti foto dan video untuk mengabadikan momen sakral.
Komunikasi Jelas dengan Keluarga
Beri pengertian kepada keluarga dan kerabat mengenai alasan memilih pernikahan sederhana agar tidak menimbulkan salah paham.
Menikah di KUA bukan lagi sekadar pilihan saat pandemi, melainkan gaya hidup rasional yang diminati generasi milenial dan Gen Z. Melalui akad nikah sederhana, pasangan dapat menikah sah secara hukum, menghemat biaya, dan memprioritaskan masa depan keluarga daripada gengsi sosial. Meskipun budaya pernikahan besar masih melekat di beberapa daerah, tren menikah sederhana ini kian meluas dan menjadi identitas baru dalam dunia pernikahan modern.