Sumber foto: Canva

Mengukur Berat Badan Normal Sesuai Usia

Tanggal: 1 Sep 2025 14:03 wib.
Menentukan berat badan ideal bukanlah perkara sepele. Sering kali, kita hanya berfokus pada angka di timbangan, padahal berat badan yang sehat sangat bergantung pada banyak faktor, seperti usia, tinggi badan, jenis kelamin, dan komposisi tubuh. Memahami berat badan normal sesuai usia adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan.

Pentingnya Indeks Massa Tubuh (IMT)

Untuk menentukan apakah berat badan seseorang normal, profesional kesehatan biasanya tidak hanya melihat angka timbangan. Mereka menggunakan alat ukur yang lebih komprehensif, salah satunya adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). IMT adalah rasio antara berat badan dan tinggi badan yang sering digunakan untuk mengukur kategori berat badan seseorang, apakah termasuk kurus, normal, gemuk, atau obesitas. Rumusnya sederhana: berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan kuadrat (dalam meter).

Meski IMT adalah alat yang sangat berguna, ada beberapa keterbatasan. Misalnya, IMT tidak bisa membedakan antara massa otot dan massa lemak. Jadi, seorang atlet yang punya banyak massa otot mungkin memiliki IMT tinggi, tapi bukan berarti ia kelebihan berat badan. Oleh karena itu, IMT perlu dilihat bersama dengan faktor-faktor lain, seperti lingkar pinggang, persentase lemak tubuh, dan riwayat kesehatan pribadi.

Berat Badan Normal Berdasarkan Fase Kehidupan

Kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan tubuh berubah seiring berjalannya usia. Itu sebabnya, berat badan yang normal untuk seorang balita sangat berbeda dengan berat badan normal untuk seorang remaja atau lansia.

Masa Bayi dan Balita (0-5 tahun)

Pada masa ini, pertumbuhan sangat pesat. Berat badan bayi dipantau secara ketat menggunakan kurva pertumbuhan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kurva ini membantu dokter melihat apakah berat badan anak berada dalam persentase yang normal. Faktor yang paling menentukan adalah asupan ASI atau susu formula yang memadai, serta MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang bergizi. Kurva ini akan menunjukkan apakah anak tumbuh dengan baik atau memiliki potensi risiko gizi buruk atau kelebihan berat badan.

Masa Anak-anak dan Remaja (6-18 tahun)

Pada masa ini, IMT mulai menjadi acuan utama. Namun, grafik pertumbuhan khusus untuk anak dan remaja tetap digunakan karena mereka masih dalam masa pertumbuhan dan pubertas. Berat badan normal seorang remaja bisa sangat bervariasi tergantung pada kapan ia mengalami percepatan pertumbuhan (growth spurt). Pada masa ini, penting untuk fokus pada kebiasaan makan yang sehat dan aktif secara fisik. Jangan terlalu fokus pada angka, melainkan pada kebiasaan yang membangun.

Masa Dewasa (19-64 tahun)

Untuk orang dewasa, IMT menjadi standar utama. Klasifikasi IMT untuk orang dewasa adalah sebagai berikut:


Kurus: IMT < 18.5
Normal: IMT 18.5 - 24.9
Gemuk (Overweight): IMT 25.0 - 29.9
Obesitas: IMT ≥ 30.0


Penting untuk diingat bahwa angka ini bersifat umum. Misalnya, orang dengan postur tubuh besar atau massa otot tinggi bisa memiliki IMT di atas normal. Sebaliknya, orang dengan tubuh kurus yang memiliki banyak lemak perut (obesitas tersembunyi) bisa saja memiliki IMT normal. Jadi, selain IMT, pertimbangkan juga lingkar pinggang. Lingkar pinggang yang besar seringkali menjadi indikator risiko penyakit kronis.

Masa Lansia (65 tahun ke atas)

Pada masa lansia, IMT mungkin tidak seakurat pada usia dewasa muda. Penurunan massa otot dan kepadatan tulang bisa memengaruhi angka IMT. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa sedikit kelebihan berat badan pada lansia bisa berkaitan dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik. Namun, ini tidak berarti obesitas adalah hal yang baik. Fokus utama pada lansia adalah menjaga mobilitas dan kekuatan otot, sehingga aktivitas fisik tetap penting.

Pentingnya Komposisi Tubuh, Bukan Hanya Angka

Berat badan normal bukanlah tujuan akhir, melainkan indikator dari gaya hidup sehat. Komposisi tubuh adalah hal yang lebih penting dari sekadar angka di timbangan. Dua orang dengan berat dan tinggi yang sama bisa memiliki komposisi tubuh yang sangat berbeda. Yang satu mungkin memiliki persentase lemak tinggi, sementara yang lain memiliki persentase otot yang tinggi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved