Mengisap Jari saat Terluka Bikin Cepat Sembuh? Cek Dulu Faktanya!
Tanggal: 18 Agu 2025 08:42 wib.
Apakah Mama sudah menonton film 'Inang'? Dalam salah satu cuplikan film yang bergenre thriller-horror itu, terdapat momen manis antara Naysila Mirdad dan Dimas Anggara. Di scene tersebut, Naysila mengalami luka di jarinya akibat menyentuh pecahan kaca, dan Dimas dengan sigap mengisap jari yang berdarah tersebut. "Saat kecil, kalau luka seperti ini harus langsung disedot, lukanya pasti langsung berhenti," ujar Dimas dalam adegan yang cukup dramatis itu.
Lalu, muncul pertanyaan menarik, benarkah mengisap jari saat terluka bisa mempercepat proses penyembuhan? Mari kita selidiki fakta-fakta di balik kebiasaan ini.
1.Reaksi Naluriah Manusia dan Hewan
Mengisap atau menjilati luka sepertinya merupakan respons yang terjadi secara naluriah, tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan. Banyak hewan, seperti anjing dan kucing, melakukan hal yang sama. Ada sebuah idiom dalam bahasa Inggris, "lick your wounds" (jilatlah lukamu), yang menggambarkan proses pemulihan setelah mengalami kekalahan atau situasi yang sulit.
2.Manfaat Air Liur pada Luka
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2008 dalam The FASEB Journal menunjukkan bahwa air liur manusia memiliki manfaat penting saat ditempatkan di luka terbuka. Peneliti menemukan bahwa senyawa dalam air liur yang dikenal sebagai histatin tidak hanya mampu membunuh bakteri dan mencegah infeksi, tetapi juga mempercepat penyembuhan luka. Penemuan ini memberikan gambaran baru tentang fungsi air liur dalam proses penyembuhan.
3. Air Liur Sebagai "Obat" Alami
Gerald Weissmann, MD, editor-in-chief dari The FASEB Journal, berpendapat bahwa penelitian ini memberikan wawasan baru tentang mengapa hewan sering menjilati luka mereka. Dia menjelaskan bahwa luka di mulut, seperti pasca pencabutan gigi, dapat sembuh lebih cepat dibandingkan dengan luka di bagian tubuh lain, berkat sifat penyembuhan dari air liur. Selain itu, menjilati luka dapat membantu membersihkan luka dari kotoran dan kontaminan lainnya.
4. Risiko Mengisap Luka
Meskipun ada beberapa keuntungan dari air liur, penting untuk diingat bahwa mulut juga menjadi tempat tinggal bagi banyak bakteri. Dalam satu mililiter air liur bisa terdapat lebih dari 100 juta mikroba dari lebih dari 600 spesies. Meskipun bakteri ini umumnya tidak berbahaya jika terkurung dalam mulut, saat mengisap luka terbuka, risiko infeksi menjadi meningkat, terutama yang dapat menyebabkan penyakit gusi dan kerusakan gigi.
5. Kasus Infeksi Serius
Mengisap atau menjilati luka bisa berakibat fatal, terutama bagi orang-orang dengan masalah kekebalan tubuh. Misalnya, dalam sebuah makalah yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada tahun 2002, diceritakan tentang seorang pria penderita diabetes yang terpaksa harus diamputasi jari tangannya karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri di mulutnya. Infeksi tersebut dikenal sebagai necrotizing fasciitis, atau "bakteri pemakan daging," yang dapat merusak jaringan dalam hitungan jam.
6. Hindari Hewan Peliharaan Menjilati Luka
Belum cukup dengan risiko manusia, kita juga harus waspada terhadap hewan peliharaan kita. Menjilati luka oleh hewan peliharaan bisa membawa bakteri asing ke dalam tubuh manusia. Setiap individu memiliki flora bakteri unik dalam tubuhnya, sehingga terpapar dengan bakteri dari hewan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya.
Itulah beberapa fakta mengenai kebiasaan alami mengisap atau menjilati jari yang terluka. Apakah Mama juga pernah melakukan hal serupa ketika mengalami luka?