Menggali Faktor-faktor Kunci dalam Pemulihan dari Burnout Akibat Pekerjaan

Tanggal: 4 Agu 2025 11:35 wib.
Kelelahan akibat pekerjaan, yang kerap disebut burnout, kini semakin menjadi perhatian, terutama di tengah aktivitas kerja yang semakin menuntut. Psikolog Klinis, A. Kasandra Putranto, mengungkapkan bahwa ada berbagai faktor yang dapat mendukung pemulihan dari keadaan kelelahan ini. Menurutnya, proses pemulihan ini bukan hanya memerlukan pendekatan yang bersifat terapeutik tetapi juga memerlukan beberapa langkah preventif yang dapat membantu menjaga keseimbangan psikologis dan meningkatkan ketahanan individu terhadap stres yang disebabkan oleh pekerjaan.

Kasandra menjelaskan bahwa burnout adalah kondisi sulit yang melibatkan keletihan emosional, mental, dan fisik. Untuk menangani masalah ini, diperlukan pendekatan yang holistik. Intervensi yang tepat dapat membantu memulihkan individu dari kondisi tersebut. Salah satu kunci utama dalam pemulihan adalah akses terhadap layanan kesehatan mental. Hal ini termasuk konseling psikologis, terapi perilaku kognitif (CBT), hingga dukungan dari psikiatri. Dengan menggunakan pendekatan tersebut, individu bisa lebih memahami penyebab stres yang mereka alami, menciptakan strategi koping yang efektif, dan pada akhirnya meningkatkan fungsi psikologis serta produktivitas kerja mereka.

“Melalui akses yang tepat terhadap layanan kesehatan mental secara konsisten, individu dapat pulih dari burnout. Namun, perlu dicatat bahwa proses pemulihan ini tidak selalu cepat, karena bergantung pada berbagai faktor seperti tingkat keparahan burnout, dukungan dari lingkungan sekitar, serta komitmen individu dalam menjalani proses pemulihan,” jelas Kasandra.

Lebih lanjut, Kasandra menulas bahwa pemulihan dari burnout dapat diperkuat dengan bantuan terapis, khususnya yang mengkhususkan diri dalam metode Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Metode ini terbukti efektif dalam membantu individu mengubah pola pikir yang negatif dan mengelola stres. Selain itu, sesi konseling satu-satu dengan psikolog dapat bermanfaat dalam mengenali penyebab spesifik dari burnout yang dialami serta mengembangkan solusi berdasarkan kekuatan personal individu tersebut.

Selain dukungan dari tenaga profesional, peran lingkungan sekitar juga sangat penting dalam proses pemulihan. Dukungan dari organisasi tempat individu bekerja atau dari keluarga dan teman-teman dapat mempercepat proses penyembuhan. Lingkungan kerja yang responsif serta hubungan sosial yang mendukung adalah komponen penting yang mempercepat proses pemulihan dari burnout.

Kasandra juga menyoroti beberapa faktor tambahan, seperti perubahan gaya hidup, yang dapat berkontribusi terhadap pemulihan. Misalnya, manajemen waktu yang efisien, peningkatan aktivitas fisik, menjaga pola tidur yang cukup, serta keterlibatan dalam kegiatan rekreasi yang menyenangkan. 

Dalam hal kegiatan yang bisa mendukung pemulihan, Kasandra merekomendasikan aktivitas yang membantu relaksasi dan pengaturan emosi. Misalnya, berlatih teknik pernapasan dalam dan meditasi mindfulness, yang dapat menurunkan kecemasan dan meningkatkan kesadaran diri. Aktivitas lain seperti yoga atau tai chi, yang menggabungkan pergerakan fisik dan konsentrasi, juga sangat dianjurkan, demikian pula relaksasi otot progresif yang membantu melepaskan ketegangan akibat stres.

Aktivitas fisik juga telah terbukti secara ilmiah mampu meredakan stres dengan meningkatkan produksi hormon endorfin. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan termasuk jalan santai, berlari, bersepeda, berenang, atau jenis olahraga aerobik lainnya. Disarankan agar individu melakukan aktivitas ini secara teratur, minimal 30 menit setiap hari, agar sirkulasi darah dan konsentrasi tetap terjaga.

Di samping itu, kegiatan kreatif menjadi pilihan lainnya untuk mengekspresikan diri. Kegiatan seperti menggambar, menulis jurnal, bermain alat musik, berkebun, atau kerajinan tangan bisa membantu individu mengambil kembali kontrol atas hidup mereka dan menemukan makna personal. Kasandra menunjukkan bahwa dukungan emosional dari aktivitas sosial menjadi faktor yang menentukan dalam penyembuhan dari burnout.

Bentuk dukungan ini bisa didapatkan dengan menjalin komunikasi terbuka dengan anggota keluarga atau teman-teman dekat, serta berpartisipasi dalam kegiatan komunitas atau kelompok keagamaan yang bisa memberikan rasa keterhubungan dan tujuan hidup.

Terakhir, ia menekankan pentingnya perawatan diri yang baik. Menjaga kesehatan dasar seperti cukup tidur, pola makan yang seimbang, serta hidrasi yang baik adalah fondasi utama untuk menemukan kembali keseimbangan. Menghindari konsumsi berlebihan terhadap alkohol dan kafein, serta menyediakan waktu untuk diri sendiri untuk istirahat dan relaksasi juga menjadi bagian penting dalam proses pemulihan.

Dalam perjalanan pemulihan dari burnout, Kasandra menyarankan agar individu berkomitmen untuk melakukan refleksi diri. Melalui penulisan jurnal reflektif yang membahas sumber-sumber stres serta perkembangan pribadi, individu dapat melakukan reorientasi terhadap tujuan hidup, sehingga dapat diselaraskan dengan kapasitas dan nilai-nilai pribadi yang dimiliki.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved