Sumber foto: Google

Mengenal Attachment Style: Kunci Memahami Diri dan Membangun Hubungan Sehat

Tanggal: 26 Mei 2025 12:19 wib.
Tampang.com | Pernah merasa sulit dekat dengan orang lain, mudah cemas berlebihan, atau terlalu bergantung pada pasangan? Bisa jadi hal itu berkaitan dengan gaya kelekatan atau attachment style, sebuah pola emosional yang terbentuk sejak masa kecil dan memengaruhi cara kita berinteraksi dalam berbagai hubungan.

Psikolog Medwin Wisnu Prabowo, M.Psi., CH, CHt., menjelaskan bahwa attachment style adalah cara kita menjalin dan memelihara hubungan dengan orang lain — mulai dari persahabatan, kerja, hingga percintaan. "Attachment style merupakan gaya atau cara kita berinteraksi secara emosional," ujarnya dalam siaran Radio Kesehatan Kemenkes RI, Kamis (22/5/2025).


Apa Itu Attachment Style dan Bagaimana Terbentuk?

Konsep attachment style pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Inggris, John Bowlby, yang meneliti hubungan antara anak dan pengasuh utama. Pola kelekatan ini sangat dipengaruhi oleh cara pengasuhan dan lingkungan tempat seseorang tumbuh.

“Kalau pola asuhnya baik dan kebutuhan emosional anak terpenuhi secara tepat, biasanya anak tumbuh dengan attachment style yang sehat atau secure,” terang Medwin. Namun, pengalaman traumatis atau kekerasan dapat mengubah gaya kelekatan meski sebelumnya lingkungan tumbuh kembangnya sehat.


Empat Jenis Attachment Style yang Perlu Diketahui

Medwin menguraikan ada empat tipe utama attachment style yang umum ditemukan:



Secure Attachment
Orang dengan tipe ini merasa aman dalam hubungan, percaya diri, dan mampu menjalin kedekatan yang sehat. Biasanya terbentuk dari pola asuh penuh kasih sayang yang konsisten, di mana anak mendapatkan penghargaan dan pembinaan yang tepat.


Anxious Attachment
Ditandai oleh kecemasan berlebihan, rasa takut ditinggalkan, dan kebutuhan validasi yang tinggi. Tipe ini biasanya muncul dari pola asuh yang tidak konsisten, anak merasa tidak aman dan sulit mempercayai dirinya maupun pasangannya.


Avoidant Attachment
Orang dengan tipe ini cenderung menjaga jarak secara emosional, tidak nyaman dengan keintiman, dan menghindari kedekatan. Ini biasanya berasal dari kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi saat kecil, walau kebutuhan materi mungkin tercukupi.


Disorganized Attachment
Tipe paling kompleks yang seringkali terkait dengan pengalaman traumatis atau pelecehan. Individu ini memiliki emosi yang tidak stabil, kesulitan mempercayai, dan merasa tidak layak dicintai.




Mengapa Penting Memahami Attachment Style?

Medwin menekankan bahwa mengenali attachment style membantu kita memahami perilaku dan cara berelasi dengan orang terdekat, terutama pasangan dan keluarga. “Gaya kelekatan ini semakin nyata dan kuat dalam hubungan yang paling dekat, seperti dengan pasangan atau orang tua,” ujarnya.

Jika tidak disadari, pola kelekatan yang tidak sehat dapat menyebabkan ketidakstabilan hubungan dan menurunkan kualitas hidup.


Attachment Style Bisa Berubah, Asal Ada Kesadaran

Berita baiknya, attachment style bukanlah sesuatu yang tetap dan tidak bisa diubah. Seiring pengalaman hidup dan usaha pemulihan, seseorang dapat memperbaiki pola kelekatan yang kurang sehat.

“Satu-satunya cara memutus rantai pola yang tidak sehat adalah dengan kesadaran diri dan niat untuk berubah,” tegas Medwin. Dengan pemahaman ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat, baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved