Sumber foto: CNBC Indonesia

Mengenal 5 Tradisi Lebaran Unik di Indonesia yang Sarat Makna dan Keberkahan

Tanggal: 2 Apr 2025 13:55 wib.
Tampang.com | Lebaran di Indonesia bukan hanya tentang mudik, ketupat, opor ayam, dan momen sungkeman dengan keluarga. Perayaan ini juga dihiasi dengan berbagai tradisi unik yang telah diwariskan secara turun-temurun di berbagai daerah. Setiap tradisi memiliki makna tersendiri, melambangkan kebersamaan, rasa syukur, dan harmoni dalam masyarakat. Beberapa di antaranya bahkan menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik perhatian banyak orang.

Merujuk pada informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), berikut adalah lima tradisi khas Lebaran yang penuh makna dan masih lestari hingga kini:

1. Perang Topat – Lombok, Nusa Tenggara Barat

Di Lombok, terdapat tradisi unik bernama Perang Topat atau perang ketupat yang mencerminkan kerukunan antara umat Hindu dan Muslim. Tradisi ini digelar sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang diberikan Tuhan serta untuk mempererat persaudaraan antarumat beragama.

Acara ini diawali dengan doa bersama dan ziarah ke makam leluhur, seperti Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro. Setelah itu, masyarakat akan saling melempar ketupat dalam suasana penuh kegembiraan. Uniknya, ketupat yang digunakan dalam perang ini justru akan diperebutkan kembali oleh warga, karena diyakini membawa keberkahan serta kesuburan bagi lahan pertanian mereka.

2. Ronjok Sayak – Bengkulu

Dari Bengkulu, ada tradisi khas Lebaran yang dikenal sebagai Ronjok Sayak. Ritual ini dilakukan dengan cara membakar tumpukan batok kelapa setinggi satu meter. Nama "sayak" sendiri dalam bahasa setempat berarti batok kelapa.

Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan memiliki filosofi mendalam. Pembakaran batok kelapa melambangkan pembersihan diri setelah Ramadan sekaligus pengusiran energi negatif. Selain itu, api yang menyala melambangkan semangat baru bagi masyarakat dalam menyongsong kehidupan setelah Idulfitri.

3. Grebeg Syawal – Yogyakarta

Keraton Yogyakarta memiliki tradisi khusus yang disebut Grebeg Syawal, yang digelar setiap 1 Syawal sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya bulan Ramadan. Tradisi ini menjadi salah satu daya tarik budaya yang banyak ditunggu oleh masyarakat dan wisatawan.

Daya tarik utama dari Grebeg Syawal adalah tujuh gunungan yang diarak dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gedhe Kauman. Gunungan ini berisi hasil bumi seperti sayur, buah, dan makanan khas. Setelah didoakan, gunungan akan diperebutkan oleh masyarakat karena dipercaya membawa keberkahan dan rezeki.

4. Binarundak – Sulawesi Utara

Di Motoboi Besar, Sulawesi Utara, masyarakat merayakan Lebaran dengan tradisi memasak nasi jaha secara gotong royong. Tradisi ini dikenal dengan nama Binarundak dan dilakukan selama tiga hari berturut-turut setelah Idulfitri.

Nasi jaha merupakan hidangan khas berbahan dasar beras ketan dan jahe, yang dimasak dalam bambu. Selain melestarikan kuliner tradisional, Binarundak juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan berbagi rezeki antarwarga. Kebersamaan yang terjalin selama proses memasak menjadi salah satu nilai utama dalam tradisi ini.

5. Festival Meriam Karbit – Pontianak, Kalimantan Barat

Salah satu tradisi Lebaran paling unik di Indonesia adalah Festival Meriam Karbit di Pontianak, Kalimantan Barat. Festival ini diadakan di sepanjang Sungai Kapuas dan telah menjadi ikon budaya yang menarik perhatian banyak wisatawan.

Meriam karbit yang digunakan dalam festival ini terbuat dari kayu besar dan diisi dengan karbit sebagai bahan bakarnya. Saat dinyalakan, meriam akan mengeluarkan suara dentuman yang keras. Tradisi ini biasanya berlangsung selama tiga hari, yaitu sebelum, saat, dan setelah Lebaran. Selain sebagai bentuk hiburan rakyat, Festival Meriam Karbit juga melambangkan keberanian serta semangat persatuan masyarakat Pontianak.

Tradisi Lebaran di berbagai daerah di Indonesia memiliki makna yang dalam, bukan sekadar perayaan biasa. Setiap tradisi mencerminkan nilai kebersamaan, keberagaman, dan rasa syukur yang menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat setempat. Dengan melestarikan tradisi-tradisi ini, kita turut menjaga kekayaan budaya Nusantara agar tetap dikenal oleh generasi mendatang.

Jadi, tradisi Lebaran di daerahmu seperti apa? Yuk, bagikan ceritamu!
Copyright © Tampang.com
All rights reserved