Sumber foto: Canva

Mengatasi Telinga 'Budeg' atau Tersumbat Setelah Perjalanan Jauh

Tanggal: 9 Jul 2025 09:11 wib.
Sensasi telinga yang terasa budeg, penuh, atau seperti tertutup rapat setelah perjalanan jauh, terutama saat bepergian dengan pesawat terbang, mendaki gunung, atau melintasi jalanan menanjak, adalah pengalaman umum. Kondisi ini sering kali disebut sebagai "barotrauma telinga" atau ear barotrauma, yang terjadi akibat perbedaan tekanan udara antara telinga tengah dan lingkungan luar. Meskipun umumnya tidak berbahaya dan bersifat sementara, sensasi ini bisa sangat mengganggu.

Memahami Fenomena Telinga Tersumbat

Telinga tengah adalah ruang berisi udara di belakang gendang telinga, yang terhubung ke bagian belakang tenggorokan oleh sebuah saluran kecil bernama saluran Eustachius. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan tekanan udara antara telinga tengah dan lingkungan luar. Saat perubahan ketinggian terjadi dengan cepat — seperti saat lepas landas atau mendarat dalam penerbangan, atau saat bergerak cepat dari dataran rendah ke dataran tinggi — tekanan udara di luar telinga berubah lebih cepat daripada di dalam telinga tengah.

Jika saluran Eustachius tidak dapat membuka dan menutup dengan cukup cepat untuk menyeimbangkan tekanan ini, gendang telinga bisa meregang ke dalam atau keluar. Peregangan inilah yang menyebabkan sensasi telinga terasa tersumbat, nyeri, atau bahkan berdenging (tinnitus). Pada kasus yang parah, perbedaan tekanan ini bahkan bisa menyebabkan gendang telinga robek.

Cara Efektif Mengatasi Telinga Tersumbat

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk membantu saluran Eustachius terbuka dan menyamakan tekanan, sehingga meredakan sensasi telinga yang budeg:

1. Teknik Valsalva

Ini adalah teknik yang paling umum dan sering direkomendasikan. Caranya sederhana:


Pencet hidung rapat-rapat.
Tutup mulut.
Hembuskan napas perlahan melalui hidung yang tertutup, seolah-olah berusaha mendorong udara keluar.
Lakukan dengan lembut agar tidak menimbulkan tekanan berlebihan yang justru dapat merusak telinga.


Tujuan dari teknik ini adalah untuk menciptakan tekanan balik yang mendorong udara masuk ke saluran Eustachius, sehingga menyamakan tekanan di telinga tengah. Efektivitasnya sering terasa dalam beberapa detik dengan sensasi "pop" di telinga.

2. Menelan atau Menguap

Gerakan menelan dan menguap secara alami mengaktifkan otot-otot di tenggorokan yang membantu membuka saluran Eustachius. Ini adalah metode yang sangat aman dan bisa dilakukan berulang kali. Saat melakukan perjalanan udara, mengunyah permen karet atau mengulum permen keras bisa merangsang produksi air liur, yang pada gilirannya akan memicu aktivitas menelan lebih sering. Menguap selebar mungkin juga sangat efektif.

3. Menggerakkan Rahang

Menggerakkan rahang, seperti gerakan menguap atau mengunyah, dapat membantu memijat otot di sekitar saluran Eustachius dan mendorongnya untuk membuka. Cobalah menggerakkan rahang ke kiri dan kanan, atau buka-tutup mulut secara berulang.

4. Menggunakan Dekongestan (jika diperlukan)

Jika saluran Eustachius tersumbat karena lendir akibat pilek, alergi, atau sinusitis sebelum perjalanan, penggunaan dekongestan hidung (semprot atau oral) dapat membantu. Dekongestan bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah di hidung dan tenggorokan, mengurangi pembengkakan dan memungkinkan saluran Eustachius terbuka lebih mudah.

Penting untuk dicatat: Konsultasikan penggunaan dekongestan dengan profesional medis, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Dekongestan semprot hidung tidak boleh digunakan lebih dari beberapa hari berturut-turut karena risiko efek samping "rebound congestion".

5. Menjaga Hidrasi dan Menghindari Alkohol/Kafein

Minum cukup air selama perjalanan membantu menjaga kelembaban selaput lendir di saluran pernapasan, termasuk saluran Eustachius. Hindari konsumsi alkohol dan kafein berlebihan, karena keduanya dapat menyebabkan dehidrasi dan memperburuk pembengkakan selaput lendir.

Biasanya, sensasi telinga tersumbat ini akan hilang dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah tekanan kembali normal. Namun, jika sensasi budeg disertai nyeri hebat, keluar cairan dari telinga, penurunan pendengaran yang signifikan, atau jika kondisi ini tidak membaik setelah beberapa hari, disarankan untuk mencari saran medis. Ini bisa menjadi tanda barotrauma yang lebih serius, infeksi telinga, atau masalah lain yang memerlukan perhatian profesional.

Secara umum, kunci untuk mengatasi telinga budeg akibat perubahan tekanan adalah dengan membantu saluran Eustachius bekerja secara efektif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved