Sumber foto: Canva

Mengapa Posisi Duduk "W" Dapat Membahayakan Perkembangan Tubuh

Tanggal: 5 Jul 2025 21:13 wib.
Posisi duduk "W", di mana kedua lutut ditekuk ke depan dan kaki mengarah ke belakang di kedua sisi pinggul, membentuk huruf "W" saat dilihat dari atas, seringkali terlihat pada anak-anak kecil. Meskipun terlihat nyaman bagi sebagian anak, posisi ini sebenarnya dapat menimbulkan berbagai risiko dan dampak negatif pada perkembangan fisik jangka panjang. Memahami mengapa posisi ini sebaiknya dihindari adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan muskuloskeletal yang sehat.

Tekanan Berlebihan pada Sendi dan Ligamen

Salah satu kekhawatiran utama dari posisi duduk "W" adalah tekanan ekstrem yang diberikannya pada sendi-sendi utama, terutama di bagian pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Dalam posisi ini, pinggul berada dalam rotasi internal yang berlebihan, sementara lutut dan pergelangan kaki berada dalam posisi terpelintir. Kondisi ini dapat meregangkan ligamen di sekitar sendi-sendi tersebut secara tidak wajar.

Pada anak-anak yang tulangnya masih lunak dan ligamennya masih berkembang, peregangan kronis ini dapat menyebabkan kelonggaran ligamen atau bahkan ketidakstabilan sendi di kemudian hari. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi meningkatkan risiko masalah ortopedi seperti dislokasi pinggul, nyeri lutut, atau masalah pada pergelangan kaki saat dewasa.

Hambatan Perkembangan Otot Inti dan Keseimbangan

Posisi duduk "W" memberikan dasar tumpuan yang sangat luas dan stabil. Meskipun ini mungkin terasa nyaman karena tidak memerlukan banyak usaha untuk menjaga keseimbangan, justru inilah letak masalahnya. Saat duduk dalam posisi "W", otot-otot inti (core muscles) di perut dan punggung tidak bekerja sekuat yang seharusnya. Otot-otot inti ini sangat penting untuk menjaga postur tubuh yang baik, stabilitas saat bergerak, dan koordinasi motorik kasar.

Anak-anak yang sering duduk dalam posisi "W" mungkin tidak mengembangkan kekuatan otot inti yang memadai. Kurangnya kekuatan inti ini dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas lain yang memerlukan keseimbangan dan kontrol tubuh, seperti berlari, melompat, atau bahkan menulis dengan postur yang benar. Selain itu, posisi ini juga membatasi kemampuan tubuh bagian atas untuk berputar, yang penting untuk aktivitas seperti meraih mainan di samping atau berpartisipasi dalam permainan yang melibatkan gerakan rotasi.

Pengaruh pada Postur dan Perkembangan Tulang

Kebiasaan duduk "W" secara terus-menerus juga dapat memengaruhi perkembangan postur tubuh. Tekanan yang tidak seimbang pada sendi dan kurangnya aktivasi otot inti dapat berkontribusi pada masalah postur seperti punggung bungkuk (kyphosis) atau bahkan skoliosis ringan. Tulang dan otot anak-anak masih sangat plastis dan mudah dibentuk; kebiasaan duduk yang buruk dapat membentuk pola pertumbuhan yang tidak optimal.

Selain itu, posisi ini juga dapat memperburuk kondisi ortopedi yang sudah ada sebelumnya, seperti femoral anteversion (kondisi di mana tulang paha berputar ke dalam) atau tibial torsion (kondisi di mana tulang kering berputar). Bagi anak-anak dengan kondisi ini, duduk "W" dapat memperparuk rotasi internal kaki dan menyebabkan mereka berjalan dengan kaki yang cenderung mengarah ke dalam (in-toeing gait).

Keterbatasan Gerak dan Eksplorasi

Duduk dalam posisi "W" membatasi rentang gerak yang dapat dilakukan anak. Saat duduk dengan kaki di depan atau bersila, anak dapat dengan mudah bergeser, berputar, atau meraih benda di sekitarnya, yang semuanya penting untuk eksplorasi dan pengembangan motorik. Posisi "W" mengunci pinggul dan lutut, membuat gerakan tersebut menjadi sulit atau tidak mungkin.

Keterbatasan gerak ini dapat menghambat anak untuk mengembangkan keterampilan motorik lintas tengah tubuh (cross-midline skills), yaitu kemampuan untuk melintasi garis imajiner di tengah tubuh dengan tangan atau kaki. Keterampilan ini penting untuk koordinasi bilateral dan tugas-tugas seperti menulis, menggunting, atau bahkan berpakaian.

Mendorong Perubahan Kebiasaan Sejak Dini

Mengingat potensi risiko yang ditimbulkan, sangat penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mendorong anak-anak agar menghindari posisi duduk "W" sejak dini. Ada banyak alternatif posisi duduk yang lebih sehat dan mendukung perkembangan, seperti duduk bersila (cross-legged), duduk dengan kaki lurus ke depan, atau duduk berlutut.

Jika seorang anak secara konsisten kembali ke posisi "W" meskipun sudah diingatkan, atau jika ada kekhawatiran tentang perkembangan motorik atau postur tubuh, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli fisioterapi atau dokter anak. Intervensi dini dapat membantu mengoreksi kebiasaan dan mencegah masalah jangka panjang, memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan fondasi muskuloskeletal yang kuat dan sehat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved