Mengapa Kita Tidak Bisa Menghirup dan Menelan Sekaligus?

Tanggal: 10 Agu 2025 18:34 wib.
Kita semua pernah merasakan situasi di mana kita harus menelan makanan atau minuman, namun saat bersamaan kita merasa ingin menghirup udara. Namun, kita sering kali terpaksa memilih salah satu tindakan tersebut. Mengapa kita tidak bisa menghirup dan menelan sekaligus? Dalam artikel ini, kita akan mempelajari penjelasan ilmiah tentang fenomena ini, serta alasan dan penyebabnya.

Sistem pernapasan dan pencernaan kita terpisah secara fisik dan fungsional. Ketika kita menyuap makanan atau minuman, terjadi proses yang sangat terkoordinasi antara berbagai bagian tubuh. Salah satu alasan utama mengapa kita tidak bisa melakukan kedua hal ini sekaligus adalah karena adanya struktur bernama epiglotis. Epiglotis berfungsi sebagai penutup saluran pernapasan (trakea) ketika kita menelan, mencegah makanan atau cairan masuk ke dalam paru-paru.

Ketika kita bernapas, lilitan otot di tenggorokan kita terbuka untuk membiarkan udara masuk ke dalam paru-paru. Pada saat yang sama, jika kita mencoba menelan, otot-otot ini mengambil posisi yang berbeda. Inilah penyebabnya: ketika epiglotis lidah menurun dan menutup trakea, sehingga melindungi saluran pernapasan dari benda asing, itu juga mempersempit ruang untuk masuknya udara. Oleh karena itu, hanya satu proses yang bisa terjadi pada satu waktu, baik itu menghirup atau menelan.

Proses pelindungan yang dilakukan oleh epiglotis sangat penting untuk kesehatan kita. Jika makanan atau cairan berhasil masuk ke dalam paru-paru, ini dapat menyebabkan aspirasi, yang bisa berujung pada infeksi paru-paru atau masalah pernapasan yang serius. Dengan kata lain, mekanisme tubuh kita diciptakan untuk memastikan bahwa kita menghirup dan menelan secara bergantian, bukan bersamaan.

Selain itu, alasan lain mengapa kita tidak bisa menghirup dan menelan sekaligus adalah hubungan antara kedua proses ini dengan sistem saraf. Otak, khususnya bagian batang otak, memiliki pusat kendali bernama pusat refleks menelan. Ketika makanan atau cairan masuk ke tenggorokan, pusat ini secara otomatis mengirim sinyal untuk memfasilitasi proses menelan, yang memerlukan penutupan saluran pernapasan. Jika proses ini terganggu, maka mekanisme menelan yang efisien tidak akan berjalan dengan baik, menambah kompleksitas rasa lapar dan bernapas pada saat yang sama.

Ada juga faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti momen ketika kita berolahraga atau berbicara. Saat kita berbicara atau bergerak aktif, pernapasan kita menjadi lebih cepat dan lebih dangkal. Dalam kondisi ini, otot-otot pernapasan kita juga tidak memiliki cukup waktu untuk beralih di antara fungsi menghirup dan menelan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi dasar tubuh kita dirancang untuk menjaga efisiensi dalam dua aktivitas yang vital ini.

Dalam dunia medis, ketika seseorang memiliki masalah dengan menelan, terlihat perubahan dramatis. Misalnya, pasien yang mengalami disfagia, atau kesulitan menelan, akan mengidap masalah dalam fungsi epiglotis atau struktur tenggorokan. Ini merupakan contoh nyata bagaimana sistem kita yang kompleks bekerja dan saling terhubung.

Dengan demikian, penjelasan tentang mengapa kita tidak dapat menghirup dan menelan sekaligus mengungkapkan kompleksitas tubuh manusia. Proses ini tidak hanya berhubungan dengan struktur fisik, tetapi juga dengan kontrol saraf dan mekanisme perlindungan untuk menjaga kesehatan kita. Alasan dan penyebabnya menunjukkan pentingnya koordinasi antara sistem pernapasan dan pencernaan untuk fungsi tubuh yang optimal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved