Mencegah Stroke dengan Menghindari Kebiasaan Buruk Setelah Jam Lima Sore

Tanggal: 30 Jun 2025 15:50 wib.
Stroke, yang sering kali disebabkan oleh pola kehidupan yang kurang sehat, dapat diminimalkan dengan mengubah beberapa kebiasaan, terutama yang dilakukan setelah pukul lima sore. Menurut artikel yang diterbitkan di Eating Well pada Minggu, 29 Juni, sekitar 84 persen dari kebiasaan berisiko penyebab stroke sebenarnya dapat diubah. Salah satu langkah penting yang disarankan adalah menghindari makan di atas jam lima sore. Kebiasaan ini terbukti dapat membahayakan kesehatan baik otak maupun jantung.

Michelle Routhenstein, seorang ahli gizi yang berfokus pada kesehatan kardiovaskular, menjelaskan bahwa kebiasaan makan larut malam dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh kita. Ini pada gilirannya dapat berdampak buruk terhadap tekanan darah serta metabolisme. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan terakhir mereka setelah jam 9 malam berisiko lebih tinggi mengalami stroke dibandingkan dengan mereka yang menikmati makan malam lebih awal. Bahkan, penelitian menemukan bahwa waktu makan pertama di pagi hari juga mempengaruhi, dengan dampak yang serupa jika sarapan dilakukan terlambat.

Dengan menjaga waktu makan lebih awal, baik untuk sarapan maupun makan malam, Anda dapat mendukung ritme alami tubuh dan secara signifikan mengurangi risiko terkena stroke. Selain itu, kebiasaan menghabiskan waktu terlalu banyak untuk bersantai di malam hari tanpa aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko stroke. Ini terutama berlaku bagi mereka yang tidak banyak bergerak di siang hari. Menariknya, stroke telah ditemukan dapat menyerang individu yang tidak aktif di bawah usia 60 tahun.

Simran Malhotra, seorang dokter dengan keahlian dalam gaya hidup sehat, merekomendasikan bahwa berjalan kaki selama 20 menit setelah makan malam tidak hanya bermanfaat untuk pencernaan, tetapi juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Ini berperan penting dalam mencegah pradiabetes, hipertensi, serta risiko penyakit jantung dan stroke. 

Di samping itu, penting untuk berhati-hati dengan kebiasaan konsumsi alkohol. Menurut Troy Alexander-EL, seorang dokter, minum alkohol atau segelas anggur sebelum tidur dapat meningkatkan risiko stroke. Sebagai alternatif, mengganti kebiasaan tersebut dengan minum teh herbal atau mocktail bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk melindungi kesehatan.

Lebih lanjut, kebiasaan begadang atau tidur kurang dari lima jam setiap malam juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke hingga 33 persen. Malhotra menekankan bahwa baik tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak dapat menimbulkan masalah. Oleh karena itu, upaya untuk mendapatkan sekitar delapan jam tidur yang berkualitas setiap malam merupakan langkah yang bijaksana. Mengatur waktu tidur dan waktu bangun secara konsisten, termasuk pada akhir pekan, sangat dianjurkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved