Sumber foto: Google

Mencegah Inkontinensia Urine pada Lansia: 4 Strategi Efektif untuk Kualitas Hidup Lebih Baik

Tanggal: 30 Mei 2025 21:50 wib.
 Indonesia – Inkontinensia urine, atau mengompol, adalah kondisi umum yang dialami oleh pria dan wanita lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. Kondisi ini, yang ditandai dengan keluarnya urine secara tidak diinginkan, dapat menimbulkan gangguan sosial dan kesehatan. Beragam faktor seperti usia, kegemukan, dan jumlah anak yang dilahirkan (terkait kekuatan otot panggul) bisa menjadi penyebab. Namun, kabar baiknya, kondisi ini sebenarnya dapat dicegah.

Menurut dr. Ika Fitriana, SpPD-KGer, dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri di RS Hermina Bekasi, pencegahan inkontinensia urine pada lansia bisa dimulai dengan beberapa langkah sederhana namun efektif. "Cara mencegahnya yang pertama adalah latihan fisik,” kata dr. Ika dalam peluncuran Parenty Pants Ekstra Serap di Jakarta, Selasa (27/5/2025).


1. Latihan Fisik untuk Penguatan Otot Panggul

Salah satu penyebab utama mengompol pada lansia, terutama wanita, adalah kelemahan otot-otot panggul. Oleh karena itu, mengajak lansia untuk rutin melakukan latihan fisik adalah langkah pencegahan yang sangat penting. Latihan ini berfokus pada penguatan otot-otot panggul.

Jenis latihan fisik yang direkomendasikan adalah senam Kegel. Senam ini sangat sederhana dan dapat dilakukan kapan saja, bahkan sebelum tidur, serta cocok untuk pria maupun wanita. Dengan rutin melakukan senam Kegel, otot panggul akan lebih kuat sehingga membantu mengontrol kandung kemih.


2. Kontrol Penggunaan Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan diketahui dapat meningkatkan risiko mengompol. Dr. Ika menyarankan untuk mengontrol obat-obatan yang dikonsumsi lansia, terutama obat jantung dan obat tensi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi apakah ada obat yang sedang dikonsumsi yang berpotensi memicu inkontinensia urine, dan mencari alternatif jika memungkinkan.


3. Perhatikan Jenis Cairan yang Dikonsumsi

Pencegahan mengompol juga melibatkan perhatian pada jenis cairan yang dikonsumsi oleh lansia. Minuman tertentu, seperti kopi, dapat memicu produksi urine berlebih. “Itu salah satu yang kita harus evaluasi. Kapan kopinya? Jam malam, misalnya, jadi bikin (tidur) malamnya keganggu karena mereka harus sampai terkompol-kompol,” tutur dr. Ika.

Selain kopi, minuman bersoda dan beralkohol juga perlu diawasi. Kedua jenis minuman ini bersifat diuretik, artinya dapat menarik air dan meningkatkan produksi urine dalam tubuh, sehingga memperparah kondisi mengompol.


4. Timed Voiding (Buang Air Kecil Terjadwal)

Strategi terakhir adalah menerapkan timed voiding atau buang air kecil terjadwal. Dr. Ika menjelaskan, timed voiding adalah pengaturan waktu buang air kecil secara teratur untuk membantu mengontrol mengompol.

“Jadi pipisnya dijadwal. Sebelum ngompol, orangtuanya sudah dibawa ke kamar mandi, dan dalam jam-jam tertentu,” kata dr. Ika. Dengan jadwal yang teratur, lansia dapat melatih kandung kemih mereka dan mengurangi kejadian mengompol yang tidak disengaja.

Dengan menerapkan keempat langkah pencegahan ini secara konsisten, kualitas hidup lansia yang mengalami inkontinensia urine dapat ditingkatkan secara signifikan, memungkinkan mereka untuk beraktivitas lebih nyaman dan percaya diri
Copyright © Tampang.com
All rights reserved