Memahami Risiko Konsumsi Pemanis Buatan untuk Tubuh
Tanggal: 23 Jul 2024 13:04 wib.
Pemanis buatan merupakan pengganti gula yang banyak digunakan dalam berbagai produk, mulai dari minuman soda diet, roti iris, hingga yoghurt rendah gula. Istilah ini mengacu pada berbagai zat yang memiliki rasa manis namun tidak mengandung kalori seperti gula. Pemanis buatan ini memiliki tingkat kekemanisan yang jauh lebih tinggi daripada gula, sehingga digunakan dalam jumlah yang relatif sedikit.
Menurut laman Channel News Asia, Profesor Madya Gizi di Universitas Rhode Island, Maya Vadiveloo, mengungkapkan bahwa terdapat bukti yang menunjukkan bahwa mengganti minuman manis konvensional dengan versi diet dapat memberikan manfaat dalam penurunan berat badan, asalkan tidak diimbangi dengan konsumsi kalori lebih banyak dari sumber lain. Hal ini didasarkan pada tinjauan tahun 2022 terhadap 12 uji klinis acak, yang menunjukkan bahwa mengganti minuman manis bergula dengan minuman manis rendah atau tanpa kalori dapat menyebabkan penurunan berat badan sekitar dua hingga tiga pon pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas, serta mereka yang memiliki atau berisiko mengalami diabetes.
Meski demikian, penelitian jangka panjang terkait pengganti gula mendapati bahwa manfaat penurunan berat badan tidak dapat diandalkan, bahkan beberapa risiko kesehatan muncul. Berdasarkan hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pada tahun 2023 untuk menghindari penggunaan pengganti gula dalam upaya pengendalian berat badan atau untuk tujuan kesehatan yang lebih baik.
Adanya risiko kesehatan seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, obesitas, dan kematian dini dapat terkait dengan pemanis gula tertentu seperti eritritol dan xylitol, bahkan telah dikaitkan dengan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih besar. Dr. Eran Elinav, seorang imunolog dan peneliti mikrobioma di Institut Sains Weizmann di Israel, menegaskan bahwa riset yang sudah dilakukan menimbulkan kekhawatiran terkait pengganti gula sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.
Dalam hal ini, terdapat keraguan apakah penggunaan pengganti gula dapat memberikan efek yang berbahaya atau apakah ada jenis pengganti gula tertentu yang lebih aman dibandingkan yang lain, demikian kata Dr. Elinav. Di sisi lain, terlalu banyak konsumsi gula telah terbukti berbahaya bagi kesehatan, dengan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas yang lebih tinggi.
Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan agar wanita tidak mengonsumsi lebih dari 25 gram gula setiap hari, sementara pria tidak lebih dari 36 gram per hari. Untuk mengurangi konsumsi soda biasa atau minuman bersoda versi diet, ada beberapa saran yang dapat diikuti, seperti mencoba minuman bersoda yang dimaniskan dengan sedikit jus buah atau menambahkan buah dan sedikit madu pada yoghurt tawar sebagai alternatif dari yoghurt manis.