Sumber foto: Topbusines.id

Matahari Department Store (LPPF) Tutup Toko dan Karyawan Berkurang

Tanggal: 1 Jul 2024 21:22 wib.
Matahari Department Store (LPPF) kabarnya akan menutup beberapa toko di wilayah Tangerang, Banten. Hal ini berdampak pada berkurangnya jumlah gerai yang dikelola oleh LPPF dalam 4 tahun terakhir. Dikabarkan bahwa jumlah karyawan perusahaan juga mengalami penurunan signifikan.

Menurut laporan terbaru, LPPF saat ini hanya mengelola 155 gerai pusat perbelanjaan Matahari hingga akhir Maret 2024. Angka ini menunjukkan penurunan dari jumlah gerai sebelumnya, yaitu 160 gerai pada Maret 2020 atau tepat 4 tahun yang lalu. Bahkan jika ditinjau lebih jauh ke belakang, pada akhir 2019, jumlah gerai Matahari milik LPPF mencapai 169.

Seiring dengan berkurangnya jumlah gerai, karyawan perusahaan juga mengalami penurunan yang signifikan, hampir 5.000 orang dalam 4 tahun terakhir. Hingga akhir kuartal I-2024, jumlah karyawan LPPF tercatat sebanyak 9.165 orang, atau mengalami penurunan sebanyak 4.893 orang dari jumlah karyawan pada akhir Maret 2020, yang saat itu mencapai 14.058 orang. Penurunan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dampak dari pandemi global Covid-19 yang mulai merebak pada awal 2020.

Selain penurunan jumlah gerai dan karyawan, perusahaan juga mengalami tekanan dari maraknya digitalisasi dalam industri ritel, di mana pangsa penjualan secara online semakin meningkat. Digitalisasi ini pun turut dipercepat oleh dampak pandemi, yang membuat konsumen lebih memilih untuk berbelanja secara online demi menjaga kesehatan dan keselamatan.

Dampak dari pandemi juga membuat LPPF mengalami kerugian selama lima kuartal berturut-turut sejak Q1 2020 hingga Q1 2021. Namun, pada kuartal kedua 2021, perusahaan kembali mampu mencatatkan laba, yang didorong oleh peningkatan belanja selama libur Idul Adha. Namun, pada kuartal berikutnya (Q3 2021), perusahaan kembali mencatatkan rugi.

Selanjutnya, kinerja perusahaan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah itu. Data dari Refinitiv menunjukkan bahwa sejak Q4 2021, LPPF nyaris selalu mencatat laba per kuartal, kecuali pada Q3 2023.

Perlu diingat bahwa LPPF memiliki kinerja yang cenderung siklikal, di mana kinerja terbaiknya biasanya terjadi selama musim liburan, seperti Lebaran dan Tahun Baru. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kuartal pertama dan ketiga menjadi kuartal dengan kinerja terlemah bagi peritel pakaian tersebut.

Dalam basis tahunan, penjualan perusahaan tercatat meningkat setiap tahun sejak anjloknya 53% pada tahun 2020 akibat pandemi. Namun, pendapatan tersebut masih belum pulih sepenuhnya, dengan pendapatan tahun 2023 yang mencapai Rp 6,54 triliun, atau masih 36% lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun 2019 yang mencapai Rp 10,28 triliun, yang notabene merupakan pencapaian terbaik perusahaan sejak didirikan. Hal ini menunjukkan bahwa LPPF masih belum sepenuhnya pulih dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi.

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo, menjelaskan bahwa gerai yang ditutup saat ini juga melakukan pesta diskon sebagai strategi untuk menghabiskan stok dagangan yang tersisa. Ia juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan penutupan gerai Matahari juga terjadi di beberapa kota lain, karena adanya pergantian manajemen yang membawa strategi bisnis baru.

Informasi mengenai penutupan gerai Matahari mulai ramai setelah beredar di media sosial, dimana salah satunya adalah akun Instagram @abouttng yang menyebutkan adanya dua gerai Matahari yang akan ditutup, yaitu di WTC Serpong dan Mall Balekota Tangerang. Menurut informasi, penutupan toko dilakukan pada tanggal 30 Juni 2024.

Meskipun perusahaan mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal pertama tahun ini, dengan pendapatan LPPF yang naik 37% menjadi Rp 1,97 triliun dan laba bersih yang naik 222% menjadi Rp 325,97 miliar hingga Maret 2024, namun perlu diingat bahwa penutupan gerai dan penurunan jumlah karyawan yang signifikan bisa menjadi indikasi adanya tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, terutama dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen dan kompetisi di era digitalisasi yang semakin berkembang.

Kebijakan dan strategi bisnis yang tepat sangat diperlukan agar LPPF mampu bersaing dan bertahan di tengah kondisi yang semakin kompetitif. Penyesuaian dengan pola belanja online yang semakin digemari oleh konsumen, serta inovasi dalam memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menarik bagi konsumen menjadi hal yang sangat penting.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved