Sumber foto: iStock

Masih Jauh dari Dana Pensiun Ideal? Ini Strategi Jitu agar Masa Tua Tetap Nyaman dan Bebas Stres

Tanggal: 8 Jun 2025 18:31 wib.
Menikmati masa pensiun dengan tenang, tanpa dibayangi rasa cemas akan masalah keuangan, adalah impian yang dimiliki banyak orang. Sayangnya, kenyataan tidak selalu seindah harapan. Banyak orang memasuki usia pensiun tanpa persiapan finansial yang memadai, yang akhirnya menimbulkan tekanan emosional dan beban ekonomi.

Untuk menghindari hal ini, perencanaan keuangan sejak dini menjadi langkah penting. Salah satu acuan umum yang bisa dijadikan panduan adalah jumlah tabungan pensiun yang ideal. Tapi, sebenarnya berapa sih jumlah dana yang perlu disiapkan agar hidup di masa pensiun tetap aman secara finansial?

Menurut rekomendasi dari Fidelity, sebuah perusahaan penyedia rencana pensiun ternama, seseorang idealnya telah memiliki tabungan pensiun sebesar enam kali lipat dari total pendapatan tahunannya saat memasuki usia 50 tahun. Hal ini berlaku khususnya bagi mereka yang menargetkan pensiun pada usia 67 tahun.

Sebagai ilustrasi, jika Anda memiliki pendapatan tahunan sekitar Rp100 juta, maka saat menginjak usia 50, Anda seharusnya sudah memiliki dana pensiun sebesar Rp600 juta. Angka ini bertujuan untuk menjamin keberlangsungan hidup Anda secara finansial setelah tak lagi produktif bekerja.

Namun, perlu dipahami bahwa angka tersebut bukanlah patokan mutlak. Banyak faktor yang mempengaruhi berapa besar dana yang benar-benar Anda perlukan. Nathan Sebesta, seorang perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Access Wealth Strategies, menyebut bahwa besarnya tabungan pensiun akan sangat bergantung pada sejumlah variabel. Di antaranya adalah:



Kapan Anda ingin pensiun


Seberapa besar gaya hidup dan pengeluaran Anda saat pensiun


Di mana Anda memilih untuk menghabiskan masa pensiun Anda



Kondisi Realistis bagi yang Tertinggal Jauh dari Target Dana Pensiun

Sayangnya, tidak semua orang berada di jalur yang ideal. Banyak yang memasuki usia 40 atau bahkan 50 tahun dengan jumlah tabungan pensiun yang masih sangat jauh dari cukup. Jika Anda salah satunya, tak perlu panik, masih ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk memperbaiki keadaan.

Menurut Sebesta, salah satu langkah paling realistis adalah dengan menurunkan ekspektasi pendapatan di masa pensiun. Dengan kata lain, Anda perlu melakukan penyesuaian gaya hidup dan tidak berharap bisa hidup mewah tanpa bekerja sama sekali. Langkah ini sebaiknya dilakukan seiring dengan fokus memperbaiki kondisi keuangan Anda saat ini.

Strategi Mengejar Ketertinggalan Dana Pensiun:



Lunasi Utang
Utang, terutama utang konsumtif seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan, dapat menjadi beban berat di masa pensiun. Fokuskan 10–15 tahun menjelang masa pensiun untuk mengurangi atau menghapus utang-utang yang Anda miliki. Ini akan sangat membantu mengurangi beban keuangan Anda nantinya.


Kurangi Pengeluaran Harian
Evaluasi kembali gaya hidup dan pengeluaran bulanan Anda. Apakah masih banyak pengeluaran yang sifatnya tidak esensial? Mungkin langganan streaming yang jarang ditonton, atau sering jajan kopi mahal. Memangkas pengeluaran-pengeluaran ini dan menyisihkan dana tambahan untuk ditabung bisa mempercepat akumulasi dana pensiun Anda.


Pertimbangkan Pindah ke Daerah dengan Biaya Hidup Lebih Rendah
Jika Anda tinggal di kota besar dengan biaya hidup tinggi, ada baiknya mempertimbangkan untuk pensiun di daerah yang lebih terjangkau. Banyak daerah di Indonesia yang menawarkan kualitas hidup cukup baik dengan biaya hidup yang lebih rendah.


Tingkatkan Investasi atau Pendapatan Sampingan
Selain menabung, Anda juga bisa mempertimbangkan investasi seperti reksa dana, obligasi pemerintah, atau instrumen keuangan lainnya yang relatif aman. Jika memungkinkan, bangun sumber penghasilan tambahan seperti bisnis kecil-kecilan atau freelance yang bisa tetap menghasilkan walau Anda sudah pensiun.


Pertahankan Pekerjaan Lebih Lama (Jika Terpaksa)
Memang tidak semua orang ingin bekerja di usia lanjut. Namun, jika kondisi finansial benar-benar belum memungkinkan untuk pensiun penuh, bekerja di masa pensiun bisa menjadi opsi realistis terakhir. Anda bisa memilih pekerjaan ringan atau paruh waktu yang sesuai dengan kemampuan fisik dan mental Anda.



Sebesta dengan jujur mengatakan bahwa meskipun ini bukan impian siapa pun, bekerja saat pensiun bisa jadi satu-satunya cara bertahan bagi mereka yang terlambat mempersiapkan dana pensiun. “Tidak ada orang yang bermimpi harus tetap bekerja setelah pensiun,” ujarnya. “Namun, jika seseorang terlambat memulai dan tidak punya cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan, ini bisa menjadi satu-satunya pilihan logis.”
Copyright © Tampang.com
All rights reserved