Manfaat Pelukan Tulus dalam Membuat Anak Merasa Dicintai
Tanggal: 16 Jul 2024 12:15 wib.
Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Nirmala Ika M.Psi menyatakan bahwa berpelukan secara tulus antara orang tua dan anak dapat membuat anak merasa dicintai dan diterima serta dapat menyalurkan kebahagiaan. Menurut Nirmala, semua anak membutuhkan perasaan dicintai dan diterima. Pelukan menjadi media yang efektif untuk memberikan rasa dicintai, serta memberikan kebahagiaan pada anak.
Di era di mana manajemen emosi dan kecerdasan sosial anak semakin diperhatikan, penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya pelukan dalam membantu anak merasa dicintai. Nirmala juga menjelaskan bahwa masih banyak orang tua yang merasa canggung untuk memeluk anak karena adanya batasan yang muncul dari budaya atau tatanan keluarga. Seiring perkembangan zaman, pendekatan ini perlu diperbarui agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki keseimbangan emosi.
Secara ilmiah, pelukan telah terbukti mampu menimbulkan reaksi hormonal yang menghasilkan rasa bahagia. Hal ini berlaku baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Hormon bahagia yang dihasilkan dalam pelukan dapat membantu menurunkan tingkat stres, meningkatkan imunitas, serta memperbaiki suasana hati dan fungsi organ dalam tubuh.
Nirmala juga menjelaskan bahwa pelukan dari orang tua dapat memberikan rasa bahagia yang dirasakan anak-anak. Reaksi tubuh yang menenangkan dan pengakuan akan keberadaan mereka merupakan salah satu hasil dari pelukan secara tulus. Durasi pelukan yang efektif untuk mengisi kebutuhan rasa bahagia anak adalah minimal 10 detik. Namun, hal yang tak kalah penting adalah kehadiran tulus orang tua saat memberikan pelukan, di mana mereka hadir sepenuh hati tanpa terganggu oleh pemikiran lain.
Dalam konteks ini, Nirmala juga menyoroti perlunya memberikan ruang bagi anak yang lebih besar untuk tetap menerima pelukan hangat dari orang tua. Meskipun mungkin terdapat stigma yang menyertai kebutuhan akan pelukan di usia tertentu, namun penting bagi orang tua untuk memahami bahwa anak yang lebih besar tetap membutuhkan kasih sayang dan dukungan emosional dari mereka.
Selain pelukan, kehadiran fisik dan emosional orang tua dalam kegiatan bermain dan bertukar interaksi dengan anak juga memiliki dampak yang signifikan. Waktu yang dihabiskan dengan anak tanpa distraksi dari hal lain juga menjadi hal penting dalam membentuk hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.
Nirmala menekankan bahwa edukasi mengenai jenis pelukan yang pantas dan dibenarkan, serta batas-batasnya, perlu diberikan pada anak. Hal ini membantu anak memahami pentingnya batasan-batasan dalam memberikan dan menerima pelukan, sehingga mereka dapat merasa nyaman dan terlindungi.
Diharapkan, dengan semakin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya pelukan tulus dalam membantu anak merasa dicintai, upaya-upaya ini dapat diterapkan di keluarga dan masyarakat. Melalui kesadaran akan pentingnya pelukan, diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang memiliki keseimbangan emosi dan hubungan yang kuat dengan orang-orang di sekitarnya.
Dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran akan hal ini, Nirmala berharap akan semakin banyak orang tua yang mau untuk melakukan pelukan tulus kepada anak-anaknya. Selain itu, dengan adanya Hari Memeluk Anak Nasional, diharapkan semakin banyak orang tua yang merefleksikan pentingnya kehadiran emosional yang diberikan kepada anak melalui pelukan. Hal ini diharapkan dapat membantu menciptakan generasi yang memiliki keseimbangan emosional yang lebih baik di masa depan. Nirmala turut berharap agar Hari Memeluk Anak Nasional dapat menjadi momen penting dalam meningkatkan kualitas hubungan orang tua dan anak. Semoga semakin banyak anak yang merasakan rasa dicintai dan diterima melalui pelukan tulus dari orang tua.